Ilmu pengetahuan sebenarnya adalah perwujudan dari “rasa ingin tahu”. Rasa ingin tahu ini selanjutnya mencari kebenaran. Tugas ilmu pengetahuan tidak lain adalah mencari kebenaran itu sendiri. Sedangkan secara populer dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan dapat dibuktikan kebenarannya. Umumnya ilmu pengetahuan dinyatakan sebagai pengetahuanyang sistematis dan tertulis.
Ilmu pengetahuan itu pulalah yang menjadi dasar teknologi dan dari teknologi ini pulalah orang membuat eksplorasi sehingga terjadi kemajuan dalam bidang olahraga. Bila teknologi ketinggalan, eksplorasi yang dibuat manusia akan ketinggalan pula. Sehingga dalam salah satu ceramahnya Prof. Dr. Sumitro mengatakan bahwa: “bila tidak didukung oleh ilmu pengetahuan secara terus menerus, maka dalam tempo 4-6 tahun teknologi akan ketinggalan zaman”.
Salah satu cabang pengetahuan yang berhubungan dengan gerakan adalah biomekanika olahraga. Biomekanika ini adalah penerapan hokum-hukum mekanik terhadap srtuktur hidup, terutama system lokomotor tubuh. Dengan kata lain, biomekanika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari fungsi dan proses mekanik pada gerakan. Misalnya, bagaimana terjadinya proses gerakan orang sedang berjalan, berlari, melempar, melompat, mengangkat, membanting dan sebagainya. Jadi dalam hal ini biomekanik adalah ilmu pengetahuan yang mengembangkan nilai-nilai yang relevan dalam proses pergerakan dan penguasaan gerak.
Olahraga mempunyai arti yang penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena kehidupan manusia terdiri dari dua aspek, yaitu aspek jasmani dan aspek rohani yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jika kedua aspek tersebut berkembang dan tumbuh secara berselaras maka akan timbul kehidupan yang harmonis dalam pertumbuhannya. Keselarasan kehidupan jasmani dan rohani pada manusia dapat dicapai dengan melakukan olahraga. Salahsatu olahraga itu adalah renang.
Salahsatu olahraga yang terdapat dalam UU No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Republik Indonesia adalah olahraga prestasi yang merupakan suatu proses kompleks dan panjang yang harus ditunjang oleh berbagai disiplin ilmu. Disiplin ilmu itu antara lain: Biomekanika, anthoropometri, fisiologi, belajar gerak, psikologi dan kepelatihan. Penerapan disiplin ilmu ini mempunyai tujuan dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan kualitas dan kapasitas fisik pada setiap cabang olahraga. Pada tatanan pembinaan prestasi pendekatan ilmiah dan penerapannnya mutlak diketahui oleh para pelatih atau Pembina di cabang olahraga.
Kajian biomekanika harus dilakukan oleh pelatih dalam mempelajari teknik tertentu baik teknik dasar, menengah maupun teknik tingkat tinggi seperti pada cabang sepakbola khusunya pada penjaga gawang, untuk mendapatkan teknik penyelamatan yang baik, faktor yang terpenting dalam program latihan adalah pengembangan kondisi fisik. Ada beberapa unsur kondisi fisik yang harus dibangun dalam diri seseorang untuk mendukung penguasaan teknik secara baik, hal ini dikemukakan oleh Sajoto yaitu: kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, daya lentuk, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan reaksi.
Seorang penjaga gawang akan mencapai prestasi yang maksimal apabila menguasai teknik yang baik, seperti tangkapan, Menepis, memblokir ,reaksi, melompat, terbang melayang, gerakan kaki, Selain itu penjaga gawang harus mempunyai kondisi fisik yang baik. Ada tiga kelompok unsur utama agar seorang penjaga gawang dapat melakukan unjuk kerja yang baik yaitu Kemampuan melompat yang baik, lincah, keseimbangan serta memiliki kemampuan reaksi dalam mengantisipasi perubahan yang cepat dimulut gawang .
Penjaga gawang memiliki peranan yang sangat penting dalam pertandingan sepakbola. Penjaga gawang atau sering disebut Kiper (dalam sepak bola) adalah salah satu posisi dalam berbagai olahraga berkelompok seperti sepak bola, hoki dan polo air. Tugas seorang penjaga gawang adalah mencegah bola masuk ke gawang. Penjaga gawang adalah palang pintu terakhir bagi lawan sebelum memasukkan bola ke gawang. Penjaga gawang harus memiliki:
• Insting terhadap lawan
• Refleks yang sempurna
• Bakat,
tanpa salah satu dari tiga kriteria di atas, sulit untuk menjadi seorang penjaga gawang.
PEMBAHASAN
I. Teknik Menangkap Bola di Udara (Diving to Save “Air Ball)
Keberanian dalam menjaga gawang adalah sangat penting, banyak aspek yang menyebabkan orang tidak berani menjadi seorang penjaga gawang. Terkadang anda akan ditendang dibagian yang orang waras tentunya tidak ingin ditendang, tetapi itulah bagian dari resiko pekerjaan. Anda diharuskan bermain di tiap pertandingan dengan percaya diri, kepercayaan diri yang kamu tunjukan saat berhadapan pemain lawan. Anda harus punya aura “Semua yang di dalam kotak penalti berada dibawah kendaliku sekarang!”. Setiap tangkapanmu harus mantab, janganlah ragu katakan bahwa andalah penguasa kotak penalti!, kebanyakan penjaga gawang melakukan ini. Jangan ada keraguan saat diri anda menjadi penjaga gawang, anda harus mau bekerja lebih keras. Latihan bagi penjaga gawang memerlukan ketahanan fisik dan menyakitkan. Anda secara terus menerus akan menghantam tanah, bersegera bangun dan melakukan diving untuk melakukan penyelamatan. Anda harus menjadi pemain yang terbugar dalam tim karena latihan yang berbeda dengan pemain lain, pergerakan kiper lebih dari senam aerobik biasa mungkin lebih dan anda harus bangga akan hal ini. Anda harus menjadi pelari jarak jauh seperti teman-temsn setim walaupun anda hanya menjaga sebuah gawang. Menjadi seorang kiper terkadang juga menyakitkan apabila harus berhadapan dengan tendangan jarak dekat pemain yang punya tembakan yang cukup keras.
Terkadang penjaga gawang mengambil keputusan yang sangat berani diantara berjibaku untuk menankap, menghalau atau bahkan melompat disertai menjatuhkan diri (Diving) ketika bola ditembak ke udara mengarah ke muka gawang.
Teknik Diving yang bertujuan menghalau bola di udara, ada banyak kejadian penjaga gawang melakukan penyelamatan yang spektakuler unakan gerakan kaki yang cepat untuk melakukan gerakan Diving dalam penyelamatan.. Patut dingat bahwa semakin dekat penjaga gawang bisa mendapatkan bola, merupakan kesempatan baik untuk sukses dalam usaha penyelamatan .” Remember that the closer you can get to the football, the better chance you have of making a successful save”
Untuk menghasilkan lompatan yang maksimal dan menangkap bola diudara terlebih dahulu seorang penjaga gawang memulai dengan latihan-latihan dasar kekuatan otot tungkai, kecepatan.kelincahan, reaksi dan tangkapan
Kunci sukses untuk menampilkan Diving to Save Air Ball
1. Posisi Siap
2. Gerakan melangkah dengan kekuatan otot
3. Menolak dengan kaki yang paling dekat dengan bola
4. Dorong lengan yang berlawanan (Paling jauh dari bola) keatas dan angkat kepala untuk membangkitkan kecepatan dalam menjatuhkan tubuh
5. Panjangkan lengan dan tangkap bola di ujung jari
6. Rangkaian sentuhan dengan tanah: bola,lengan bawah,bahu, pinggal dan kaki
7. Menangkis bola jika bola sulit di tahan
8. Ambil Bola dengan menjatuhkan badan, jangan salah melakukan gerakan back-ward
Beberapa penjelasan cara melakukan Diving to save Air Ball dengan analisis mekanika gerakan, akan dijelaskan satu persatu sebagai berikut:
Penjelasan :
a. Gravitasi (Center Of Gravitasi)
Gravitasi memberikan pengharuh yang besar pada lompatan, penjaga gawang selalu menggunakan lompatan dalam usaha untuk menyelamatkan gawang dari kemasukan. Beberapa kekuatan diaplikasikan dalam arah vertical dan beberapa lainnya di arah horizontal, kombinasinya disebut resultan.
Karena aksi penjaga gawang beserta massa tubuhnya dengan obyek yang juga memiliki massa terjadi tarik menarik. Penjaga gawang di ibaratkan menaruh massa tubuhnya bertumbu pada kaki, kemudian melakukan lompatan sejauh mungkin dengan melemparkan massa tubuhnya kebagian perut, disinilah terjadi gaya tarik menarik tubuh dengan gravitasi, dimana gravitasi selalu menarik obyek jatuh kebawah, dorongan kuat dari penjaga gawang sehingga mencapai jarak terjauh disebut juga dengan kekuatan reaksi dasar
Hukum Newton Mengenai gravitasi, menyatakan bahwa,
“berat badan kita banyak dipengaruhi oleh massa bumi dan gravitasi yang ada di bumi. Misalnya, jika astronot berada pada jarak dua kali radius dari bumi (missal 2 x 3, 958 mil) jarak dari inti bumi, maka berat mereka hanya ¼ dari berat mereka di bumi. Jika mereka berada di 3 x 3,958 mil) maka berat mereka 1/9 dari berat badan ini karena semakin jauhnya mereka dari gravitasi yang ada dibumi. Mereka menjadi sangat ringan hingga bisa melayang
Momentum terjadi akibat peningkatan kuantitas gerakan, peningkatan massa dan atau percepatan keduanya yang kemudian meningkatkan momentum. Proses gerak dari awalan sampai saat melayang di udara pada penjaga gawang telah terjadi momentum
b. Gaya (Force)
adalah Besaran yang mempunyai kecenderungan untuk mengubah momentum suatu obyek.
Gaya Eksternal (External Force) adalah gaya yang terjadi pada suatu obyek yang dipengaruhi dari lingkungan
• Gerak seorang penjaga gawang yang melakukan penyelamatan bola yang mengarah pada sisi pojok atas mistar gawang.
• Gerakan tersebut terjadi karena penjaga gawang telah dipengaruhi oleh faktor luar yaitu bola.
,
c. Hukum Newton yang terjadi pada gerakan ini adalah, di awali dengan hukum Newton I (kelembaman) pada saat sebelum melakukan gerakan awalan, Kemudian Hukum Newton II (Percepatan) pada saat lompatan tubuh mengalami percepatan sehingga mampu mempertahankan posisi tubuh di udara beberapa detik dan Hukum Newton III (Aksi Reaksi) pada saat kaki melakukan tolakan atau gerakan melangkah dan melompat serta pada saat gerakan merebahkan diri di tanah.
d. Gesekan ( Friction)
1. Gesekan adalah gaya yang terjadi pada sebuah benda bergerak di bidang lain.
2. Gaya ini bersifat melawan atau menghambat dari gaya yang dilakukan.
3. Semakin besar gaya gesekan maka semakin besar gaya yang diperlukan.
4. Gaya gesek suatu benda biasanyaditentukan oleh bidang gesek dan koefisien gesek.
5. Apabila permukaan kontak kasar maka gaya gesek yang dihasilkan akan semakin besar, dan begitu pula sebaliknya.
6. Gesekan yang terjadi adalah gesekan statis dan gerakan meluncur adalah gaya yang ditimbulkan gesekan dari dua benda dalam keadaan diam atau tidak bergerak. Penjaga gawang pada saat merebahkan badan terlihat diam namun karena ada percepatan dan gaya yang ditimbulkan sehingga ada kekuatan yang menekan dua permukaan secara berurutan
7. Gesekan pada saat tangkapan. Seorang penjaga gawang mampu meredam gaya yang di timbukan dari bola yang datang, ini terjadi karena gesekan berputar dari bola dengan tangan yang digerakan searah gaya yang dating sehingga terjadi gesekan dinamis (terjadi hukum Newton I)
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka apabila perenang ingin memperoleh keuntungan melakukan Penyelamatan tembakan bola di udara adalah menggunakan teknik Diving to save Air ball berdasarkan tujuan mekanika, utamanya adalah termasuk keterampilan melontarkan tubuhnya sendiri untuk mencapai jarak horizontal maksimal tersebut ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: Jarak Take Off (saat menolak), Jarak saat melayang, Jarak saat mendarat hingga mampu menguasai bola sepenuhnya . penjaga gawang dalam melakukan tolakan untuk melompat harus melakukannya dengan tepat dan memiliki daya jangkau jauh dan cepat hendaknya pada saat melakukan start perenang memperhatikan sikap aerodinamis dimana berusaha ketika saat melakukan melayang diudara dengan mengurangi resiko tahanan yang seminimum
DAFTAR PUSTAKA
Gerry Carr. Sport Mechanics for Coaches. Second edition. (Human Kinetics. 2004)
Josep A. luxbacher & Gene Klein. The Seccoer Goalkepeer, teqniue,tactique training (Human kinetics.2002)
M. Sajotto, Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga (Semarang: Dahara Price,1998)
http://www.mastersport.co.uk/Skills/Diving%20Save.html di unggah pada tanggal 29 Mei 2010
Henny Kormelink. Ducth Soccer Drills. (Reedswain INC 2000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar