belajar untuk meraih miimpi...

wen assallamualaikum..

Jumat, 11 Juni 2010

PENGOLAHAN INFORMASI DALAM MENCAPAI PERSEPTUAL GERAK (PERCEPTUAL-MOTOR)

PENGOLAHAN INFORMASI DALAM MENCAPAI PERSEPTUAL GERAK (PERCEPTUAL-MOTOR)

A. PENDAHULUAN

Sebagai contoh apabila kita sedang belaar keterampilan ? anggap saja kita sedang belajar pukulan Forehand dalam permainan tenis. kita harus menyadari tentang apa dan pertimbangan-pertimbangan bagaimana agar memukul bola dengan tepat. misalkan saja pertimbangan tersebut adalah :
a. Posisi lawan
b. Cara lawan memukul bola
c. Kecepatan bola
d. Dimana bola akan memantul
e. Bagaimana dengan spin bolanya
f. Kemana kita harus mengembalikan bola lawan
Jadi, hanya untuk memukul bola saja, kita harus membuat keputusan. kemudian untuk setiap keputusan yang kita buat diperlukan sejumlah informasi yang ada dan perlu dipertimbangkan atau kita proses agar supaya kita mampu memberikan respon yang benar.
Selama ini dalam memberikan definisi keterampilan sering kali kita hanya mendeskripsikan definisi tersebut. Dalam bahasan ini akan dicoba dilakukan definisi secara operasional, artinya akan dilakukan penguraian definisi berdasarkan bagimana keterampilan tersebut dilakukan melalui pengamatan. Untuk itu disini nanti kita diharapkan mampu:
1. Memahami bagaimana informasi dihasilkan melalui suatu sistem yaitu sistem syaraf tepi dan pusat;
2. Menggunakan suatu model pengolahan informasi untuk meneliti ketrampilan.
3. Memahami hubungan antara masukan (input) yang meliputi perasaan, persepsi, pengambilan keputusan, keluaran (output) gerak dan pemrosesan dalam memori untuk mencapai suatu keterampilan dalam proses pembelajaran gerak;
4. Mengukur kecepatan reaksi untuk pengujian hipotesis tes yang menggunakan data kecepatan reaksi;
5. Memahami perbedaan antara pengendalian gerak terbuka dan tertutup;
6. Menggambarkan dan mendaftar kata kunci pada awal masing-masing bagian dalam aktivitas pendidikan jasmani.

B. PENGOLAHAN INFORMASI
Pengolahan Informasi Sederhana
Dalam pengolahan informasi saat melakukan suatu keterampilan telah terjadi tiga tahapan, yaitu: masukan (input), pengambilan keputusan dan keluaran (output).
a. Masukan (Input)
Masukan (Input) merupakan informasi yang diperoleh secara sadar dari lingkungan atau dari luar untuk memutuskan tanggapan yang harus dilakukan.
b. Pengambilan Keputusan (Decision Making)
Pengambilan Keputusan (Decision Making) merupakan tahapan dimana didalamnya telah terjadi pemrosesan, yaitu: mengenali informasi yang diperoleh, pemrosesan dalam memori, dan mempresepsi masukan untuk menghasilkan suatu keluaran (output) yang dinginkan.
c. Keluaran (Output)
Output merupakan tanggapan seseorang yang ditunjukkan dalam suatu keterampilan setelah dilakukan pemrosesan. Dimana output keterampilan ini nantinya dapat dijadikan dasar atau ukuran dalam pengambilan keputusan apakah keterampilan yang dilakukan perlu adanya perbaikan atau dilanjutkan pada tingkat keterampilan yang lain. Biasanya keterampilan tersebut dimulai dari yang mudah ke yang lebih sulit. Untuk itu perlu adanya umpan balik (feedback) untuk mengevaluasi keterampilan tersebut.
Model alur pengolahan Informasi secara sederhana dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini:

Model alur pengolahan informasi di atas merupakan model yang sederhana. Pengolahan informasi yang lebih luas telah dikembangkan oleh Welford (1968). Pada intinya pengolahan informasi yang telah dikembangkan ini hampir sama dengan pengolahan informasi secara sederhana. Hanya saja dalam pengolahan informasi yang dikembangkan Welford lebih dijabarkan dalam pemrosesan dan umpan baliknya.
Model pengolahan informasi yang ditunjukkan oleh Welford adalah model yang lebih detail, dimana yang model ini dalam pemrosesannya melalui sistem fisiologi tubuh dan mekanisme kognitif (cognitive mechanism) serta pada umpan baliknya terdiri dari dua bagian yaitu umpan balik intrinsik dan ekstinsik.
Alur model pengolahan informasi yang dikembangkan oleh Welford adalah sebagi berikut:
Persepsi. Dalam penguasaan keterampilan merupakan tahap bagaimana seseorang mempertimbangkan informasi yang masuk atau dirasakan dari luar untuk dan kemudian menterprestasikan penting atau tidaknya respon tersebut. Misalnya, dalam permainan sepak bola yaitu pada kiper yang akan mengantisipasi bola dari tendangan pemain penyerang lawan, apakah bola harus ditangkap atau ditepis, disini kiper melakukan persepsi datangnya bola agar tidak terjadinya gol, apakah bola berputar atau bola dalam keadaan tenang.
Persepsi tersebut biasanya sangat tergantung pada memori sebelumnya, artinya pengalaman sebelumnya sangat mempengaruhi hasil keterampilan yang akan dilakukan. Dan kemudian dilakukan pengambilan keputusan untuk melakukan keterampilan gerak yang akan dilakukan, setelaha pengambilan keputusan selesai maka akan terjadi pemrograman respon tersebut untuk menghasilkan gerak outputnya. Dan kemudian dilakukan umpan balik untuk melakukan apakah keterampilan gerak yang dilakukan sudah sesuai dengan apa yang diinginkan.

C. INPUT SENSORIS (SENSORY INPUT)
Dalam melakukan aktivitas fisik sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan yang masuk lewat input sensori.
1. Penglihatan dan Pendengaran
Input sensoris ini lewat melalui indera pada diri kita, yaitu: penglihatan, pendengaran, sentuhan. Dimana penglihatan dan pendengaran tersebut merupakan penangkapan informasi yang diperoleh dari luar (external), akan tetapi informasi juga dapat diperoleh dari dalam diri sendiri (Internal).
2. Proprioseptif
Proprioseptif merupakan unsur penting lainnya bagi para pemain ataupun siswa yang berlatih keterampilan motorik. Ini terjadi pada saat pelaksanaan gerak keterampilan maupaun dalam saat mempersiapkan diri untuk melakukan usaha gerakan selanjutnya. Istilah proprioseptif diartikan sama dengan sebutan rasa kinestetik atau proprioseptif merupakan perasaan mengenai posisi dan gerakan tubuh dan bagian-bagiannya, ataupun perasaannya terhadap kekuatan dan tekanan yang terjadi pada tubuh dan bagian tubuh.
a. Sentuhan (Touch)
Sentuhan merupakan suatu hal yang sangat mempengaruhi dalam melakukan suatu gerak keterampilan. Dengan adanya sentuhan sentuhan tersebut kita dapat merasakan bagaimana tekananya, temperaturnya dan sebagainya. Misal dalam olahraga tenis lapangan, dimana petenis harus menyesuaikan pegangan raketnya agar menghsilkan keterampilan yang dinginkan. Artinya pada saat ingin melakukan pukulan yang keras maka pegangan harus benar-benar kuat dan begitu pula sebaliknya.

b. Keseimbangan (Equilibrium)
Keseimbangan disini dimaksudkan agar keterampilan yang dihasilkan dapat maksimal. Misal, saat menunggu bola dari lawan dalam permainan tenis lapangan disini diperlukan keseimbangan dinamis, karena dengan posisi yang labil maka bola yang jauh dapat dijangkau dengan mudah.
c. Kinaesthesis
Kinestetic merupakan penginformasian sensoris gerak dari lingkungan menuju otak dan diteruskan ke jaringan otot untuk berkontraksi dalam waktu yang sangat singkat.
Dari uraian di atas dapat digambarkan alur input sensoris sebagai berikut:

Sedangkan Alur input sensori menurut Writing dapat digambarkan sebagai berikut:

Kemampuan untuk membuat keputusan dalam pengolahan informasi suatu keterampilan dalam olahraga dan rekreasi tergantung dari beberapa hal, yaitu:
• efisiensi organ dalam melakukan gerak
• intensitas stimulus
• kemampuan untuk menginterpretasikan stimulus dengan tepat (kemampuan perseptual).
3. Indera Taktil (touch)
Taktil merupakan penginderaan yang memungkinkan kita untuk merasakan sakit, tekanan dan temperatur. informasi taktil banyak digunakan dalam belajar keterampilan motorik. pada pemain tenis yang mempergunakan informasi taktil, misalnya bagaimana pemain tenis memegang grip dalam usahanya untuk melakukan pukulan servis ataupun ground stroke, atau mereka pemanjat tebing dengan diikat tali yang sangat ketat, saat kita diserang dengan pukulan bola yang keras. sumber informasi taktil kebanyakan dari jari-jari walaupun yang lain juga seperti kaki, kepala juga termasuk.
4. Equilibrium
Equilibrium adalah penginderaan yang menyangkut perasaan ketika badan kita seimbang dan mengarahkan kita, memutar atau membalikan tubuh. Ini kita temui pada beberapa pesenam dan trampolinsts, seperti halnya penari, untuk mampu mengarahkan diri mereka di dalam posisi apa saja. ini dapat dilakukan karena atas penginderaan organ di dalam alat vestibular.
5. Kinaethesis
Kinaesthesis adalah penginderaan tentang informasi otak terhadap gerakan atau kontraksi statis otot, tendon, sendi. seorang pemain yang trampil mengetahui kapan suatu gerakan yang dilakukannya sudah tepat atau tidak hanya melihat dari efeknya saja, tetapi juga merasakan bagaimana pergerakan yang baik untuk melakukannya.

D. PERSEPSI (PERCEPTION)
Persepsi merupakan bagian proses dalam pengolahan informasi suatu keterampilan yang berhubungan perasaan sebagimana segai pertimbangan dari informasi yang diolah olaeh otak. Persepsi terdiri dari tiga unsur sebagi berikut : pendeteksian (detection), membandingkan (comparison), dan pengenalan (recognition).
1. Pendeteksian (Detection)
Pendeteksian merupakan proses otak dalam mengidentifikasi stimulus yang muncul. Hal ini terjadi karena otak akan lebih banyak mendeteksi stimulus dari pada menyadari adanya stimulus tersebut. Artinya, dalam proses ini hanya mencoba untuk mendeteksi informasi yang berkaitan dengan keterampilan saat itu. Karena proses pendeteksian hanya terfokus pada satu hal saja maka proses ini akan dilanjutkan pada pengolahan lebih lanjut, sehingga memungkinkan akan terabaikannya informasi yang lain. Misalnya, apabila kita ingin menguasiai satu teknik saja maka teknik yang lain akan terabaikan dan pada saat pertandingan akan selalu menggunakan keterampilan tersebut.
2. Membandingkan (Comparison)
Pemrosesan ini terjadi apabila informasi mengenai keterampilan tersebut sudah pernah dilakukan sebelumnya sehingga informais tersebut sudah pernah masuk kedalam memori. Sehingga pengolahan informasi dalam mempersepsi suatu keterampilan dapat dilakukan pembangan keterampilan yang sekarang dengan keterampilan yang sebelunya. Artinya, apakah keterampilan yang dilakukan sekarang lebih baik dari pada keterampilan yang pernak dikuasai sebelumnya.
3. Pengenalan (Recognition).
Pada proses pengenalan ini merupakan masuknya kode-kode suatu informasi untuk mengenalinya dan disimpan dalam memorinya.
Di bawah ini merupakan letak persepsi (perception) dalam alur pengolahan informasi dalam menguasai suatu keterampilan.
E. PENYELEKSAIAN DARI PANDANGAN DAN MEMORI
Persepsi tergantung dari 3 proses sebagai berikut: pendeteksian, membandingkan, dan pengenalan.
1. Pendeteksian
Dalam pikiran yang sehat akan memberikan masukan informasi yang banyak dalam sistem syaraf pusat. Hal ini dapat dilakukan dengan memikir semua aspek yang ada di lingkungan yang dipilih untuk memusatkan perhatian. misal, pada saat akan memukul bola dalam softball, dimana proses untuk melakukan pendeteksian datangnya bola sangat cepat (dalam beberapa detik) sehingga diperlukan konsentrasi yang ekstra agar proses tersebut dapat dapat dideteksi danproses ini merupakan sensori jangka pendek.
Jadi, jika stimulus yang muncul dalam suatu kejadian maka otaka akan berusaha untuk menangkap dan memusatkan proses tersebut pada proses seleksi suatu kejadian dan menyimpannya dalam memori jangka pendek dan dilakukan pendeteksian.
Dalam proses seleksi suatu kejadian merupakan suatu proses terjadinya penyaringan informasi yang masuk dari luar untuk diproses lebih lanjut. Sehingga dalam olahraga sangat diperlukan suatu konsentrasi yang tinggi agar dalam proses pendeteksian informasi dapat ditanggkap dan diproses denagan cepat, hal ini akan mempercepat proses berikutnya sehingga dapat menghasilkan keterampilan yang optimal.
2. Pembandingan
Memori Jangka Pendek merupakan tempat terjadinya sistem pengolahan informasi. disini setiap stimulus yang masuk telah dideteksi terlebih dahulu dan disimpan dalam memori jangka pendek. Setelah stimulus ini di simpan pada memmori jangka pendek dan dipelajari dilakukan terus-menerus maka akan disimpan pada memori jangka panjang. Proses penyimpanan ini terjadi pada saat proses pembelajaran dan praktek.

F. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kemampuan perseptual dalam pengolahan informasi merupakan penyediaan informasi untuk mengambil suatu keputusan dalam suatu aktivitas fisik. Kemampuan pengambilan keputusan tersebut dipengaruhi faktor keterampilan yang dimiliki seseorang.
Masalah yang serius dalam pembelajaran Pendidikan jasmani adalah informasi yang diberikan kepada siswa terlalu banyak, hal ini akan mempengaruhi keterampilan yang dikuasai siswa karena informasi yang ditangkap oleh siswa tidak dapat diinterpretasikan dalam keterampilan.
Lokasi Proses terjadinya Pengambilan keputusan dapat ditunjukkan pada gambar Alur Model Pengolahan Informasi di bawah ini:

Berikut adalah faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan:
1. Waktu Reaksi (Reaction Time)
Waktu reaksi merupakan kecepatan dimana seseorang harus mengambil kepustusan. Waktu reaksi sangat dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut:
a. Jenis Kelamin dan Umur
b. Kesehatan
c. Temperatur tubuh, apabila temperatur tubuh panas maka waktu reksi akan semakin cepat.
d. Bentuk tubuh
e. Motivasi dan aurosal
f. Stimulus
• intesnitas stimulus
• kemungkinan terjadinya stimulus
• tingkat isyarat stimulus yang diharapkan
• perasaan menerima stimulus
2. Waktu Respon (Respon Time)
Waktu respon merupakan penggabungan antara waktu reksi dan waktu bergerak.
3. Kapasitas Saluran (Channel Capacity)
Berikut adalah gambar kapasitas saluran informasi dalam menguasai suatu keterampilan:

4. Antisipasi (Anticipation)
a. Antisipasi Reseptor (Resseptor Anticipation)
Kemampuan mengetahui informasi yang masuk dan diproses dalam otak untuk dilanjutkan pada gerakan yang akan dilakukan. Misal antisipasi datangnya bola saat akan memukul bola dalam softball.
b. Antisipasi Effektor (Effector Anticipatioan)
Kemampuan dalam mengantisipasi reseptor yang masuk yang ditunjukkan dalam keterampilan gerak. Misal, gerak mengayun stik pada soft ball.
c. Antisipasi Perseptual (Perceptual Anticipation)
Merupakan kemampuan mengetahui gerak apa yang akan dilakukan agar mencapai tujuan yang dinginkan.


G. OUTPUT GERAK DAN UMPAN BALIK (FEEDBACK)
Gerak Output
Posisi proses output gerak dan umpan balik dalam suatu pemrosesan informasi dapat digambarkan alurnya sebagai berikut:

1. Pemrograman Gerak (Motor Programmes)
Pemrograman gerak adalah :
• merupakan satu rangkaian gerak
• di simpan dalam Long-Term memori
• pemanggilan semua memori.
• melakukan tindak mekanisme effektor
• di bawah kontrol terbuka dan kontrol tertutup
2. Kontrol Gerak (Motor Control)
Dalam kontrol gerak, di dalamnya dibahas mengenai bagaimana sistem kerja penguasaan otomatis (automatic mastery). Bagaimana proses saat kita latihan suatu keterampilan dan keterampilan tersebut sampai masuk ke dalam memori jangka panjang.



Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik seperti apa hasil respon yang dibuat, kebenaran atau kekeliruan adalah respon adalah suatu umpan balik untuk unit pusat pemrosesan yang dikirimkan oleh sistem panca indera dan disimpan dalam ingatan, yang akan digunakan dilain waktu pada saat informasi yang diperlukan untuk membuat respon yang baru. Apabila respon yang dibuat berhasil, maka informasi yang dimiliki akan dijadikan umpan balik untuk menentukan respon dilain waktu terhadap stimulus yang dijumpai dengan cara yang sama. sebaliknya apabila respon yang diberikan tidak benar, maka informasi tentang kesalahan atau ketidak berfasialan tersebut disimpan.
Perkembangan kemampuan menggunakan informasi sebagai umpan balik, merupakan suatu pertimbangan penting dalam proses belajar, dan suatu hal penting yang perlu diingat adalah bahwa umpan balik yang berasal dari jawaban kemudian muncul sebagai informasi bagi subyek belajar untuk dapat digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar