Berbagai cara dapat dilakukan dalam mengukur penampilan keterampilan gerak, tetapi pada dasarnya terdapat dua hal yang perlu diperhatikan yaitu ; response outcome measures (mengukur indikasi produk atau hasil dari penampilan motorik), dan respons production measures (mengukur karakteristik). Pengukuran ini menginformasikan tentang system syaraf berfungsi dan otot beroperasi atau bagaimana anggota badan, dan persendian beraksi sebelum, saat, dan setelah gerakan.
Dua kategori tersebut dapat dicontohkan sebagai berikut:
Kategori Contoh Pengukuran Contoh Penampilan
1. Performance outcome measures Waktu Reaksi
Kesalahan gerak
Keberhasilan gerak
Jarak Waktu bergerak saat mendengar suara
Seberapa jauh jarak antara tubuh dengan obyek
Kemampuan mengenai target saat menendang
Ketinggian lompatan
2. Performance product measures Penempatan
Kecepatan
Electroencephalogram Jarak gerak tubuh untuk memperoleh hasil
Kecepatan tubuh bergerak
Karakteristik tanggapan
Waktu Reaksi (reaction time)
Seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk memulai suatu gerak disebut sebagai waktu reaksi (reaction time). Waktu reaksi bukanlah waktu yang digunakan seseorang dalam bergerak melainkan sejenak sebelum gerak itu sendiri dimulai. Waktu reaksi dimulai ketika menerima isyarat (berupa kata-kata, suara, cahaya, dll), kemudian diterima oleh alat sensori, dan direspon dalam berbagai tindakan yang diperlukan. Ada tiga tipe situasi waktu reaksi, yaitu:
1. Waktu reaksi sederhana (simple RT), yaitu jika hanya terdapat satu isyarat dan diperlukan satu respon sederhana.
2. Waktu reaksi pilihan (choice RT), yaitu jika terdapat lebih dari satu isyarat rangsang, dan masing-masing isyarat tersebut memerlukan tanggapan yang khusus.
3. Waktu reaksi diskriminasi (diskrimination RT), yaitu jika terdapat lebih dari satu isyarat rangsang, tetapi tanggapan hanya satu saja.
Waktu Pergerakan dan Waktu Reaksi (Movement Time and Reaction Time)
Waktu bergerak merupakan pengukuran waktu yang hampir serupa dengan pengukuran waktu reaksi. Yang membedakan adalah dimulai ketika waktu reaksi telah berakhir dan berakhir setelah pergerakan selesai dilakukan. Jumlah dari kedua waktu adalah merupakan waktu tanggapan (respons time).
Dari uraian di atas adalah nyata bahwa ada perbedan dan harus dibedakan anatara reaction time, movement time, dan respons time, mengingat implikasinya dalam pembelajaran penguasaan keterampilan gerak.
Pengukuran Kesalahan (Error Measurement)
Pengukuran jumlah kesalahan dibuat sebagai hasil dari sebuah pergerakan merupakan hal penting dalam upaya penelitian pembelajaran gerak. Salah satu hasil data dari pengukuran ini adalah ketepatan gerak seseorang dalam penggunaan waktu/tempo dan ruang. Contoh pengukuran ini dapat tergambar jelas pada pengukuran technical skill pada cabang aerobic gymnastics.
Pelaporan hasil dari pengukuran ini dapat berupa tabel yang mencatat beberapa kali percobaan pergerakan dan seberapa akurat pergerakan yang dilakukan baik secara spatial maupun temporal. Dari catatan tersebut dapat dapat diolah dan dimaknai seberapa bagus kualitas keterampilan yang dilkaukan.
Hubungan antara Pengukuran Kesalahan dan Pembelajaran Keterampilan
Sebagai guru jika melihat kesalahan pada pembelajar, yang harus dilakukan adalah menganalisa jenis kesalahan apakah yang terjadi, kemudian mencari apa penyebabnya , kemudian berdasarkan data pengukuran dapat ditentukan rencan langkah perbaikan untuk mengatasi perbedaan tersebut. Pengukuran pada keterampilan yang bersifat kontinyu menghasilkan penelusuran kesalahan penampilan (tracking performance error).
Pengukuran Kinematis (Kinematic Measure)
Terminologi kinematik adalah diskripsi gerak tanpa memerlukan tenaga maupun masa. Pengukuran kinematis berguna pada peningkatan akuisisi perlengkapan yang disediakan untuk menganalisa pergerakan kinematis yang akan diukur. Komponen kinematis yang dapat diukur adalah kecepatan, percepatan, kecepatan linier, kecepatan anguler, dll. Selain pengukuran di atas dalam pembelajaran juga penting untuk dilakukan adalah pengukuran dengan menggunakan alat elektik yaitu electromyography (EMG). Alat ini mengukur masing-masing kwalitas gerak yang dilakukan oleh masing-masing otot. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pengukuran ketepatan terhadap sasaran dengan pergerakan subyek yang cepat.
Panduan untuk Pengukuran Penampilan Pilihan
Terdapat empat kriteria besar dalam Pengukuran, yaitu:
1. Obyektivitas
2. Reliabilitas
3. Validitas
4. Novelitas
Rangkuman
Suatu hal penting dalam pemahaman belajar gerak adalah pengukuran tentang penampilan gerak. Seluruh konsep memperkenalkan tes didasarkan pada penelitian di mana peneliti mengamati dan mengukur penampilan gerak. Mengukur penampilan gerak penting untuk dilakukan sebagai penilaian atas defisiensi gerak, seperti halnya untuk penilaian prestasi siswa atau pasien (terapi) yang mengalami kemajuan dalam proses penyembuhan. Di dalam konsep ini, pengukuran dipusatkan pada berbagai cara untuk dapat melakukan penelitian dan penerapannya. Ada dua kategori pengukuran penampilan gerak :
1. Performance outcome measures meliputi ukuran waktu, kesalahan dan besarnya suatu respon. Yang dibahas yaitu waktu untuk bereaksi, waktu pergerakan dan berbagai mengukur kesalahan lebih luas karena termasuk kebiasaan dalam riset belajar gerak.
2. Performance production measures, meliputi kinematic, kinetik, EMG, dan EEG ukuran, yag menguraikan karakteristik organ tubuh, sendi tulang, otot, dan aktivitas otak selama pergerakan. Yang akhirnya, kita membahas kontoroversi yang berkelanjutan mengenai penilaian karakteristik koordinasi gerakan yang kompleks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar