belajar untuk meraih miimpi...

wen assallamualaikum..

Rabu, 09 Juni 2010

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika manusia. Sudut pandang manusia telah menyoroti perkembangan olahraga dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerapannyapun telah memberikan arti tersendiri buat manusia sehingga nilai olahraga disamping berguna bagi kesehatan tetapi telah menembus batas tontonan yang sangat menarik.
Pada awalnya pertumbuhan olahraga merupakan sebuah aktivitas manusia yang didasari pada nilai pertahanan diri terhadap kekejaman alam. Tetapi pada periode selanjutnya olahraga telah bergeser nilainya menjadi kegiatan yang memiliki tujuan kesehatan dan prestasi. Oleh sebab itu penerapan biomekanika sebagai salah satu ilmu yang turut berperan penting dalam mendukung prestasi olahraga. Dengan kajian biomekanika, akan membantu manusia menemukan pertanyaan seputar tentang permasalahan dalam upaya pencapaian prestasi optimal.
Bola basket merupakan salah cabang olahraga yang sangat menarik. Upaya memasukkan bola ke dalam keranjang dengan memilih teknik tertentu merupakan ciri mendasar dari permainan bola basket. Dalam kegiatannya, bola basket dilakukan dengan menggabungkan keterampilan dasar kemudian mengkolaborasikan dengan kajian biomekanika, sehingga menghasilkan teknik yang tinggi. Dengan itu pulalah akan ditemukan nilai gerakan yang efisien dan efektif.
Dalam bola basket akan kita jumpai beberapa keterampilan dasar, salah satunya adalah shooting. Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan beberapa posisi yaitu di dalam daerah bersyarat atau di luarnya. Kajian ini akan membeberkan shooting (jump shoot) dalam permainan bola basket.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari uraian latar belakang masalah, dapatlah diidentifikasi masalah-massalah sebagai berikut; Bagaimanakah proser terjadinya penampilan puncak? Apakah ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan dalam mencapai prestasi puncak? Faktor-faktor apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan shooting (jump shoot) bola basket? Butuhkah kajian secara anatomi dalam mempelajari shooting (jump shoot)? Butuhkah kajian biomekanika dalam mempelajari shooting (jump shoot)? Bagaimanakah teknik yang benar dalam melakukan shooting (jump shoot)? Apakah tinggi lompatan mempengaruhi shooting (jump shoot)? Bagaimanakah analisa shooting (jump shoot) melalui biomekanika


C. PEMBATASAN MASALAH
Karena begitu banyaknya permasalahan yang dapat muncul seputar shooting (jump shoot) yang perlu dikaji, maka paper ini akan dibatasi pada kajian sebagai berikut :
1. Gerakan shooting (jump shoot) bola basket secara teknik,
2. Anatomical dan
3. Biomekanika yaitu; kinematika angular, kinematika linier, kinetika angular dan kinetika linier.

D. TUJUAN ANALISIS
Penulisan paper ini adalah bertujuan untuk;
1. Menganalisa teknik gerakan shooting (jump shoot) bolabasket
2. Menganalisa rangkaian gerakan shooting (jump shoot) secara anatomi dan biomekanika.
3. Kajian biomekanika meliputi; gerak kinetika angular, kinetika linier, kinematika angular dan kinematika linier.
BAB II
PEMBAHASAN
A. RANGKAIAN GERAK TEKNIK SHOOTING ( JUMP SHOOT) BOLABASKET
B. URAIAN KETERANGAN GERAKAN
Tekniknya dalam buku Depdikbud adalah:
1. Posisi badan menghadap ring basket, letak kaki dan cara memegang bola disepan dada.
2. Posisi persiapan pemindahan bola ke bagian atas kepala (pandangan dan pernafasan).
3. Cara menempatkan bola di depan bagian atas dari kepala dan posisi tangan kiri yang menahan bola agar tidak jatuh (tenang).
4. Cara meluruskan lutut dan tumit serta gerak awal meluruskan tangan.
5. Posisi badan, kaki dan lengan sesaat bola lepas dari telapak tangan
Jump shoot ini biasanya dipakai oleh pemain-pemain yang memiliki pergelangan tangan yang kuat, serta keseimbangan tubuh yang sudah baik pada waktu melepaskan tembakan. Jump shoot ini biasanya/sering dilakukan oleh pemain-pemain yang mendapat instruksi dari pelatih karena menghadapi pertahanan yang begitu rapat / sulit dalam menembus pertahanan lawan
Teknik menembak (jump shoot) dengan menempatkan kedua kaki berdiri sejajar, sering dipakai oleh pemain-pemain yang memiliki pergelangan tangan yang kuat serta keseimbangan tubuhnya pada waktu melepaskan bola (tembakan) sudah baik. Teknik ini biasanya dipakai oleh pemain-pemain yang sudah lama menekuni bola basket atau pemain-pemain yang sudah sering melakukan latihan



C. ANALISIS BIOMEKANIKA PADA GERAKAN SHOOTING BOLABASKET

1. Analisa secara anatomi
Analisis gerakan dalam shooting dimulai dari saat memegang bola. Memegang bola dengan jari-jari tangan terbuka yang dipusatkan pada salah satu tangan. Kemudian tangan yang lainnya menopang ke bola dengan tujuan untuk menyeimbangkan bola. Keadaan ini menuntut pergelangan bergerak pada posisi super ekstensi yang merupakan konsekwensi dari gerakan otot-otot lengan. Bola berada pada posisi di atas depan kepala atau pada depan kening.
Selanjutnya siku bengkok yang diikuti bengkoknnya lutut juga. Seterusnya dilanjutkan dengan lemparan yang dilakukan dengan melompat pada posisi lengan persis menghadap kebola yang lurus ke ring basket. Tolakan ke depan atas merupakan hasil gerakan fleksi yang terjadi pada sendi kompleksitas bahu secara keseluruhan. Gerakan ini merupakan kerja dari toto-otot deltoid secara utuh khususnya bagian anterior sedikit didukung oleh otot travezeus.
Kemudian akan terjadi juga gerakan fleksi dengan sudut maksimal pada sendi elbow yang merupakan konsekwensi dari kontarksi otot biceps brachii. Super ekstensi pergelangan tangan ini membantu memutar bola ke udara berlawanan dengan putaran jarum jam yang dilakukan luncuran dari lelapak tangan hingga lepas dari jari-jari tangan yang digerakkan oleh otot-otot brachiaradialis dan FL carpiradialis. Pada saat melakukan lemparan posisi kedua kaki sama-sama naik lurus ke atas dan turun secara bersamaan ditempat yang sama, akan tetapi di dalam satu pertandingan ada juga yang melakukan jump shoot dengan jatuhnya kedua kaki maju kedepan yang bertujuan untuk menambah tenaga atau jauh jangkauan shooting tersebut.
Pada saat yang bersamaan, tolakan dibantu dengan fleksinya sendi lutut dan bersamaan dengan menolak, maka dengan sendirinya akan memaksa sendi lutut untuk lurus kembali. Jadi, jump shoot dalam bola basket merupakan paduan dari tolakan engkel/ pergelangan kaki, lutut, lengan pada bahu, pada siku dan pergelangan tangan. Sehingga kondisi ini merupakan satu kesatuan yang utuh.
Sedangkan bengkoknya lutut merupakan kosekwensi gerakan dari persendian pinggul, lutut dan pergelangan kaki. Sedangkan otot-otot yang bekerja adalah seluruh kompenen otot-otot tungkai seperti pembengkokan ke bawah gerakan fleksi dilakukan oleh kelompok hamstrings, dan gastronocnumeus kemudian saat melompat atau meluruskan kaki (ekstensi) didukung oleh otot-otot gluteus maximus dan minimus, kelompok quadriceps ekstensor, tibia anterior dan otot-otot pada metatarsal.
Setelah selesai melakukan lemparan, gerakan berikutnya adalah tindak lanjut dari pergelangan dengan posisi fleksi atau menutup. Ini merupakan konsekwensi dari pelepasan bola ditangan.

2. Kinematika Angular
Pada gerakan shooting (jump shoot) bolabasket, akan kita jumpai kecenderungan persendian yang berperan (terlibat), serta sudut yang mengaturnya. Diawali dari sudut siku elbow fleksi, semakin besar fleksi semakin memiliki ruang gerak yang baik. Fleksi sudut elbow dapat dilakukan kira-kira 1350 diambil secara horizontal. Sedangkan pada sendi bahu akan mencapai 350 untuk mencapai ketinggian maksimal.
Berikutnya adalah berhubungan dengan persendian tungkai, dimana fleksi sendi lutut sekitar 40-500. Sebagai konsekwensi fleksi lutut maka dengan sendirinya pinggul pun fleksi mencapai 350 -400. Kemudian dengan sendirinya juga persendian pergelangan kaki juga terlibat. Jadi ketiga persendian tersebut bekerja secara bersamaan dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
Turut berperannya persendian tungkai maka akan membantu daya tolakan yang lebih kuat. Kita akan jumpai titik-titik persendian yang terlibat dalam gerakan ini adalah pada pergelangan tangan, siku, kompleksitas bahu, pinggul , siku dan pergelangan kaki.

3. Kinematika Linier
Dalam melakukan gerakan shooting (jump shoot) tujuannya adalah memasukkan bola dalam keranjang. Jadi unsur keakuratan menjadi penting dimana ketepatan yang dimaksud adalah kemampuan seseorang untuk memperhitungkan gerak secara tepat sebagai hasil koordinasi gerakan mata dengan bagian tubuh, tungkai dan lengan yang diarahkan ke keranjang. Untuk memperoleh ketepatan dalam melakukan shooting maka sudut lemparan menurut Bunn (1972) ¬300 dari garis vertikal atau 600 dari garis horizontal, dapat dilihat pada gambar berikut:


Untuk itu diperlukan kajian biomekanika. Dalam hal ini akan kita jumpai jarak / rentang horizontal dan gerak vertikal atau melengkung. Hal ini menyangkut sudut lemparan.
Posisi membengkokkan lutut akan memberikan ruang gerak yang lebih panjang dan membangkitkan daya tolak yang lebih kuat.

4. Kinetika Angular
Saat menolak bola ke depan atas dengan tetap mempertimbangkan sudut tolakan, diawali dengan pembengkokan siku lengan kemudian lutut yang dengan sendirinya akan turut persendian lainnya. Disini kuncinya pergelangan tangan menjadikan tekanan bola lebih stabil dan dan akurat. Dapat saja bola yang ditolak dengan posisi tangan terbuka yang tentunya akan membangkitkan kekuatan yang sangat besar sekali hanya saja tidak akan akurat.
Perputaran bola keluar dari jari-jari lengan sehingga putarannya berlawanan dengan arah jarum jam. Putaran ini akan memberikan nilai positif. Kondisi diharapkan, jika bola jatuhnya pada cincin bagian dalam, akibat putaran bola maka kemungkinan lebih besar masuk atau jalannya bola balik sesuai dengan putaran bola atau disisi lain perkenaan pada papan pantul juga berpengaruh.
Karena kualitas shooting tidak hanya ditentukan oleh sudut tolakan dan perputaran bola. Unsur akurasi benjadi bagian yang terpenting.

5. Kinetika Linier
Pengaruh kekuatan tolakan dalam pembahasan ini sangat berhubungan dengan kerja otot-otot baik secara kontraksinya atau pergerakan persendiannya. Kekuatan tolakan tentunya diberikan sesuai dengan letak keranjang atau disamping kekuatan juga harus dengan perasaan.
Tolakan akan dapat dikontrol dengan baik jika kekuatan ototnya cukup baik pula. Dalam hal ini mata sebagai sentral pokok pelaksanaan tolakan. Yang kemudian dikombinasikan dengan koordinasi mata-tangan dengan baik.

BAB III
PENUTUP
A. IMPLEMENTASI
Kajian yang dilakukan secara anatomi, menunjukkan bahwa anggota gerak atas dan anggota gerak bawah serta terus-menerus bekerja secara serentak dan merupakan satu kesatuan jika ingin menghasilkan kekuatan dan ketepatan. Keterlibatan otot-otot dan sendi- sendi yang telah diuraikan di atas, menjadikan pedoman bahwa, pada daerah tersebutlah yang mendapatkan penekanan pada proses latihan.
Karena begitu pentingnya kekuatan dan ketepatan yang dipadukan secara bersama-sama pada saat menolak dibutuhkan kekuatan menolak. Dan latihan yang perlu dikembangkan dalam melatih ini adalah tentunya dengan latihan-latihan yang memacu kerja otot-otot lengan, seperti salah satu metode latihannya adalah beban.
Untuk memperoleh keakuratan dibutuhkan perasaan atau koordinasi mata tangan dimana membutuhkan pengetahuan tentang sudut lengkung dari jalannya bola. Kapasitas luas gerak persendian otot-otot juga mempengaruhi kekuatan tolakan. Ini menunjukkan bahwa kelentukan (fleksibilitas) juga dibutuhkan dalam shooting (jump shoot). Jadi dalam proses latihan juga harus mengacu pada pengembangan kelentukan persendian dan otot-otot.
B. KESIMPULAN
Teknik dalam melakukan shooting (jump shoot) merupakan salah satu teknik dalam permainan bola basket yang sangat kompleks. Gerakannya dimulai dari pegangan terhadap bola, bengkokan lutut, lompat, dan sendi siku. Dari setiap bagian tersebut mempunyai karakteristik gerak yang berbeda, tetapi harus dipadukan sehingga mengahasilkan satu kesatuan gerakan yang utuh dan bertujuan untuk memperoleh kekuatan dan keakuratan terhadap sasaran.
Secara anatomi poros persendian dalam menolak bola terdapat di bagian kompleksitas bahu yang didukung oleh otot-otot yang kuat seperti, deltoid, travezeus, vertoralis mayor dan minor, rhomboid, lattisimus torsi dan lain-lain.
Pada bagian tungkai didukung pada persendian panggul dan lutut yang didukung oleh otot-otot gluteus, hamstring, quadriceps dan kelompok gastronocmeus.
Secara biomekanika persendian kompleksitas bahu menjadikan poros yang terpenting dalam melakukan tolakan. Ketinggian lemparan/tolakan, lompatan juga dibutuhkan pada porsi tertentu yang jalannya bola berbentuk parabola dengan pertimbangan sudut tertentu.
C. SARAN
Dari hasil pembahasan secara teknik gerakan, anatomi, biomekanika yang telah diungkapkan di atas diharapkan dapat menjadi bahan masukan buat semua pihak yang menggeluti olahraga bola basket terutama pelatih-pelatih yang akan mempelajari teknik shooting (jump shoot).
Metode latihan yang dilakukan dilapangan mengacu pada kebutuhan fisik berupa kekuatan otot tungkai, jumping/lompatan dan lengan yang dilakukan dengan latihan berbeban.
Karena begitu pentingnya manfaat shooting (jump shoot) dalam bola basket hendaknya seorang pemain harus memiliki kemampuan shooting (jump shoot) yang baik, karena shooting merupakan cara untuk mendapatkan poin.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Penataran Bolabasket Pada Guru-guru Olahraga se propinsi Sulawesi Utara. PPOSU, TA 1985/1986


Hammil, Josep dan Knutzen,M. Kthleen. Biomechanical Basis of Human Movemen. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins a Wolter Kluwer Company. 2003.


John W. Bund. Scientific Principle Of Coaching. Eagle wood Cliff, New .ersey: Prentice-Hall Inc. 1972.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar