belajar untuk meraih miimpi...

wen assallamualaikum..

Rabu, 09 Juni 2010

ANALISA GERAKAN LEMPARAN BEBAS (FREE THROW) DALAM PERMAINAN BOLABASKET


Latar Belakang
Pemain bola basket di tuntut memiliki kondisi yang prima baik dari sisi fisik, tehnik dan psikisnya. Modal tersebut merupakan factor internal yang sangat menunjang pemain dalam menghadapi segala kondisi dalam permainan. Faktor eksternal seperti strategi dari pelatih,sarana dan lingkungan juga bisa mempengaruhi hasil yang di capai. Namun semua itu harus benar-benar di ketahui oleh pelatih dan jajarannya untuk di persiapkan segalanya sesuatunya dalam program latihan. Sehingga nanti di saat pertandingan sesusungguhnya para pemain dapat menunjukkan penampilan yang sempurna di segala kondisi.
Kemampuan tehnik yang sempurna menjadi salah satu hal yang mempengaruhi penampilan pemain untuk bisa menghadapi kondisi situasi dalam pertandingan dengan efektif dan efesien. Hal ini juga berdampak ke kondisi sistem energy selama bertanding dan juga tentunya hasil pertandingan yang terbaik. Ada banyak tehnik dalam bermain bola basket, namun secara garis besar tehnik bermain bola basket terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Tehnik tanpa bola
2. Tehnik dengan bola
Tehnik lemparan bebas merupakan salah satu tehnik dengan menggunakan bola yang harus dikuasai dengan baik oleh setiap pemain basket. Dalam hasil catatan statistic liga mahasiswa NCAA, tim pemenang memiliki prosentasi lemparan bebas (free throw) diatas angka 80%. Sehubungan dengan hal tersebut, target prosentasi hasil latihan lemparan bebas di tingkat mahasiswa harus menyentuh angka 90% . Tuntutan tersebut adalah hal mungkin bisa dicapai, mengingat dalam kondisi latihan terlepas dari unsure pressure psikologis atmosfir pertandingan.
Dukungan analisa gerak dalam setiap tahap gerakan tehnik lemparan bebas sangat membantu pemain dalam mengeksekusi setiap tembakan. Apalagi, lemparan bebas hanya dilakukan pada kondisi statis, tanpa terjaga oleh lawan dan dengan jarak yang dekat. Lemparan bebas bisa memberikan konstribusi yang besar untuk memenangkan pertandingan, karena dengan strategi yang tepat sebuah tim akan mendapatkan kesempatan melakukan lemparan bebas lebih banyak.
BAB II
TAHAP GERAKAN LEMPARAN BEBAS

Lemparan bebas adalah lemparan yang dilakukan dari belakang garis hukuman 3,60 tanpa di jaga oleh tim bertahan. Jumlah lemparan disesuaikan dengan pelanggaran yang terjadi (1x lemparan, 2 x lemaparan, 3x lemparan). Akumulasi jumlah pelanggaran juga bisa menyebabkan tim penyerang mendapatkan kesempatan lemparan bebas.
Berdasarkan urutan tehnik gerakannya lemparan bebas terdiri dari 5 tahap gerakan, diantaranya yaitu :
1. Gerakan awal
2. Backswing
3. Gaya gerakan memproduksi
4. Instan kritis
5. Tindak lanjut

Berikut penjelasan dari setiap tahap gerakan lemparan bebas berdasarkan analisa Level I NCCP Coach Certification Program (Coaching Association of Canada, 1980).
1. Gerakan awal/permulaan
Tahap ini menunjukkan kesiapan pemain sebelum melakukan lemparan, dalam kontek pertandingan hampir setiap pemain mempunyai perbedaan dalam memulai gerakan. Mempersipkan diri dengan penuh konsentrasi dan melepas ketegangan atau menenangkan diri adalah penyebab setiap atlet memiliki gayanya sendiri agar tujuan itu bisa tercapai atau diri lebih siap. Pada umumnya setelah ritual itu sudah dijalankan, hal standar sesuai prodesur yang dilakukan pemain adalah
- berdiri menghadap lurus ke ring basket
- mendribel bola di tempat beberapa kali
- memegang bola dengan posisi di depan dada


2. Gerakan backswing
Gerakan backswing atau runtutan gerakan yang di mulai dari :
- merendahkan posisi badan dan kaki
- mendorong kembali tubuh dan kaki kearah vertical
- di iringi dengan gerakan tangan mengangkat bola dan memposisikannya di atas kepala lalu siap melempar.
3. Tahap memprduksi kekuatan untuk melempar
Kekuatan untuk melempar bola ke basket dengan jarak 3,60 m bukan merupakan hal sulit bagi pemain tingkat mahasiswa, namun bagi atlit yunior apalagi untuk pemain putri adalah moment yang sangat penting, posisi gerakan ini diawali oleh :
- gerakan mendorong dari tungkai kearah vertical
- posisi badan kembali lurus
- lengan mulai melakukan dorongan
4. Tahap kritis
Kritis bisa diartikan sangat menentukan untuk mendapatkan yang sempurna. Bagian yang penting di tahap ini yaitu :
- sinergis gerakan tungkai dan lengan
- rilis lengan lemparan
- lecutan pergelangan tangan
- posisi jari terakhir yang menyentuh bola dan yang menghadap lurus ke ring
5. Tahap gerak lanjut
Bagian ini memberikan konstribusi yang berguna :
- agar pergerakan bola lurus ke ring
- menghindari kesalahan seperti diskualifikasi karena kaki melewati garis batas

BAB III
ANALISA BIOMEKANIKA GERAKAN LEMPARAN BEBAS

TAHAP GERAKAN JENIS DAN URUTAN GERAKAN ANALISIS BIOMEKANIK
1. Tahap Permulaan

- Posisi tubuh berdiri menghadap ring basket
- Kedua kaki sejajar dibuka tiak lebih dari dua kepalan tangan, atau sedikit lebih lebar terpisah tergantung pada preferensi penempatan pemain Foot. Jika terlalu berdekatan dapat menghasilkan masalah keseimbangan untuk menembak tepat, sebagai dasar dukungan ini kemudian sangat tepat, sedangkan penempatan kaki terlalu lebar selain akan memperkenalkan komponen lateral untuk menekan kaki di lantai.
- Gerakan awal yang paling umum terdiri dari beberapa kali dribel bola di tempat dengan tangan menembak, menjaga longgar pergelangan tangan dan jari-jari dan tangan santai(rileks).. penembak harus menyebarkan jari sehingga mereka akan memiliki kontrol yang lebih baik dari bola, dan tempat jari-jari, sehingga jari-jari secara langsung berada di belakang bola dan bukan pada sisi bola, pergelangan tangan harus dalam ekstensi (membungkuk ke belakang) untuk membantu mendukung bola dan berada dalam posisi untuk memberikan kekuatan mendorong untuk menembak.

- Membuat rangka tubuh sebagai ubjek utama untuk memudahkan pergerakan anggota yang lain dalam gerakan linear
- Mempertahankan kondisi keseimbangan, menempatkan posisi kaki yang sama dengan lengan yang melempar lebih maju sedikit akan membantu titik berat badan agar tetap bisa dipertahankan

- Visualisasi gerakan yang akan menambah keyakinan dalam mengeksekusi gerakan, penempatan tangan yang melempar langsung di belakang bola akan memudahkan kontinuitas gerakan dan transfer gaya yang konstan, tangan yang lainnya berada di samping bola dengan tujuan menjaga keseimbangan posisi bola dan sinergis gerakan otot dari anggota badan yang sejenis.

TAHAP GERAKAN JENIS DAN URUTAN GERAKAN FUNGSI GERAKAN
1. Tahap Back Swing

- Gerakan backswing untuk menembak terdiri dari gerakan selama berjongkok dan persiapan untuk menembak bola. Ini diadakan stasioner pada tingkat pinggang dengan tangan penembakan di belakang bola.
- Bahu lengan yang menembak mendekati nol derajat (sejajar dengan tubuh) dengan lengan atas dirapatkan sepanjang badan.
- lutut yang tertekuk hampir 90 derajat, batang tersebut tertekuk hampir 50 derajat dari vertikal
- fleksi tubuh pada tahap tembakan. sangat penting, digunakan untuk meningkatkan pembebanan kaki.fleksi lutut dan pinggul hanya sebelum ekstensi untuk menembak



- posisi kaki, tungkai dan lengan untuk menembak harus simetri
- Fleksi anggota tubuh bagian atas di lakukan guna mengurangi pembebanan pada sendi dengan memperpendek lengan torsi

- Fleksi anggota tubuh bagian bawah berguna agar tingkat konstraksi otot anggota badan bagian atas berkurang karena beban lebih meningkat anggota tubuh bagian bawah dan juga untuk mendekati pusat gravitasi

- Fleksi lutut yang hampir 90 dan pinggang mencapai 50 akan memudahkan gerakan vertical karena nilai torsi dibantu dengan panjang lengan torsi (tungkai atas)
- Posisi bola yang tegak lurus dengan tubuh dan posisi lengan atas rapat di tubuh berguna untuk mengurangi nilai torsi sehingga bola lebih mudah digerakkan vertical dan tetap membuka pandangan kearah ring

- Posisi ini akan berguna agar transger gaya yang bekerja tetap linera dan vertical dan ada interupsi sehingga dapat optimal di terima di bagian akhir

TAHAP GERAKAN JENIS DAN URUTAN GERAKAN FUNGSI GERAKAN
1. Tahap Produksi
Kekuatan
- Gaya memproduksi gerakan adalah gerakan dari bagian-bagian tubuh yang menghasilkan gaya ke atas dan ke depan untuk proyek bola ke keranjang, yang mencakup kaki dan penyuluhan batang serta penegakan lengan penembakan.
- Selama gerakan ini bola ditempatkan di depan tubuh dengan tangan kanan menembak tepat di belakang bola, dan tangan kiri ke samping dan bawah bola. Jari-jari menyebar dengan baik dan bola duduk di dasar bantalan jari dan jari-jari, tidak secara langsung di telapak
- posisi ini menghasilkan gerakan untuk menembak dimulai ketika tubuh mencapai posisi vertikal dan bola tersebut dilakukan tepat di atas setinggi bahu..
- lutut dalam fleksi maksimal dan kecepatan vertikal bola adalah nol.
- Dari posisi gaya yang pertama menghasilkan gerakan adalah perpanjangan dari lutut dan pinggul dan elevasi bola oleh fleksi bahu.
- Waktu perpindahan pertama adalah lutut dan pinggul diperluas, diikuti oleh fleksi bahu, maka ekstensi siku dan pergelangan lengkungan tangan. Satu kesalahan kadang-kadang terlihat pada gerakan yang menghasilkan kekuatan tembakan itu adalah elevasi bahu korset berlebihan di mana bahu ke atas dibawa lebih dekat ke telinga. ini posisi ketegangan berlebihan di muscle dapat menyebabkan bahu yang berlebihan dan ketegangan leher, dan mungkin mengganggu lengkungan bahu mulus selama tembakan. kesalahan lain yang kadang-kadang terlihat selama fase ekstensi batang adalah batang hyperextension terjadi di punggung bawah ini muncul sebagai lordosis lumbal berlebihan, atau kelengkungan berlebihan tulang belakang lumbal Posisi ini dapat menyebabkan untuk menurunkan kembali strain dari sesak yang berlebihan dalam tulang belakang ekstensor.
- Gaya dorong vertical tungkai dan badan dari posisi flexi secara sinergis akan membantu gerakan lengan untuk mendorong.

- Posisi bola yang sudah ditempatkan di atas kepala dan lurus kearah basket dengan tetap memperhatikan sudut siku harus lebih kecil dibandingkan sudut yang terbentuk oleh badan dan lengan atas akan membantu transfer gaya dorong karena jarak lemparan sebelum bola dilepas lebih panjang.

TAHAP GERAKAN JENIS DAN URUTAN GERAKAN FUNGSI GERAKAN
1. Tahap kritis
- Detik kritis dalam penembakan adalah peristiwa pelepasan bola, sejak mengikuti aba-aba rilis penembak akan bisa mempengaruhi penerbangan bola. Pada rilis tubuh dan kaki harus sepenuhnya di ekstensi, yang menunjukkan bahwa sendi ini telah memberikan kontribusi penuh kepada penerbangan dari bola. Kesalahan umum dalam penembakan adalah sedikit melayang ke belakang atau ke depan di rilis, yang mengarah ke pendaratan di belakang titik lepas landas. batang harus vertikal dan tidak condong ke depan atau ke belakang selama pelepasan dan tindak lanjut dari shoot.
- optimal Bahu penembakan harus dalam 140-150 derajat fleksi, posisi di mana bahu pemotretan vertikal hampir menunjuk ke langit-langit. Sebuah isyarat pembinaan yang baik adalah untuk mencari adalah lengan penembakan dekat vertikal sebagai bola dilepaskan, untuk memastikan optimal
- kecepatan vertikal diberikan kepada bola. siku harus mendekati ekstensi penuh di rilis, untuk memastikan bahwa kerjasama ini memberikan kontribusi penuh untuk penerbangan bola
- Jika bola dilepaskan terlalu awal atau terlalu terlambat, kecepatan bola tidak akan optimal sebagai pergelangan tangan dan sendi siku akan mempercepat atau memperlambat bukannya di kecepatan puncak. fleksi pergelangan tangan memberikan dorongan final untuk pelepasan bola dan membantu menentukan baik kecepatan dan sudut proyeksi bola
- Sudut yang paling efektif untuk menembak sukses adalah yang setinggi mungkin - lebih dekat ke 90 derajat sudut pendekatan bola ke lingkaran itu, semakin besar kemungkinan untuk membuat skor .
- melengkung tinggi memerlukan lebih banyak kekuatan tembakan untuk menghasilkan kecepatan vertikal yang diperlukan untuk mencapai puncak ketinggian yang lebih besar. The kecepatan vertikal optimal untuk bola basket lemparan bebas adalah antara 6,0 dan 6,3 m / detik, tergantung pada ketinggian pelepasan; dengan sudut 50-55 derajat pelepasan (Brancazio, 1981)
- Sudut teoretis dan kecepatan rilis ditentukan eksperimental menjadi 60 derajat dan 7,3 m / s, tetapi nilai-nilai ini belum diukur secara langsung dari pemain terampil (Hamilton & Reinschmidt, 1997).
- Sebuah model komputer dari lemparan bebas ideal untuk seorang pemain 6 kaki 6 inci tinggi adalah 52 ยบ dari horizontal (Tran & Silverberg, 2008);
- Sebuah kecepatan yang lebih tinggi akan vertikal. membutuhkan kekuatan otot lebih signifikan, yang akan membutuhkan berbagai gerak yang lebih besar dari kaki dan lengan menembak dan akan sangat berbeda dari teknik menembak yang digunakan dalam permainan.
- Transfer gaya dorong akibat runtutan gerakan sinergis dari fleksi ke ekstensi tungkai, badan, lengan dan telapak tangan menyebabkan bola terhempas kearah ring
- Posisi telapank tangan memegang peranan penting hasil akhir eksekusi lemparan. Jari telunjuk sebagai jari terakhir ayng menyentuh bola


- Posisi ekstensi sendi di pergelangan kaki akan membantu dalam menjaga keseimbangan anggota tubuh bagian atas selama proses berlangsung
-
TAHAP GERAKAN JENIS DAN URUTAN GERAKAN FUNGSI GERAKAN
1. Tahap gerak lanjutan

- Gerakan lanjutan, di mana kelanjutan dari transfer gaya dari anggota tubuh ke bola
- setelah bola telah meninggalkan tangan siku harus mencapai ekstensi penuh, pergelangan harus secara penuh melenturkan, lengan lebih rendah harus di pronation dan jari harus menunjuk agak kepada bagian luar kearah ring basket.

- Gerakan rilis melepaskan bola yang di ikuti oleh esktensi semua sendi akibat perpanjangan gerakan akan lebih mengarahkan bola tepat menuju ring.
- Tingkat ketegangan otot anggota tubuh yang terlibat harus dikurangi agar sinergi transfer gaya tetap berlanjut.


KESIMPULAN
Kondisi stabil yang dimulai anggota tubuh bagian bawah dengan cara mendekati pusat gravitasi akan membantu anggota tubuh bagian atas lebih relaks dilanjutkan dengan sinergis gerakan ekstensi vertical semua anggota tubuh akan mengotimalkan transfer gaya dorong ke bola. Tahap kritis di kondisikan dengan baik dengan tetap mempertahankan keseimbangan anngota badan dan gerakan rotasi telapak tangan yang mengarah ke ring basket. Diakhiri oleh gerakan perpanjangan optimal semua sendi agar transfer gaya tetap berlanjut dan menjaga keseimbangan pada posisi ujung kaki agar tidak melewati garis batas lemparan.
Analisa gerakan ini akan bisa optimal di aplikasikan jika seorang pelatih teliti dalam memantau gerakan pemainnya dalam mengeksekusi lemparan bebas, Pengulangan dan pemberian evaluasi gerakan akan membuat atlit terbiasa dengan gerakan yang benar. Dilain hal tingkat konsentrasi pemian juga harus tetap di motivasi dan dipertahankan dengan metode/pendekatan psikologis.






DAFTAR PUSTAKA
1. Lemparan bebas.Bolabasket.diunduh dari www.wikipedia.ensiklopedia
Indonesia.com
2. Level I NCCP Coach Certification Program (Coaching Association of Canada,
3.Term analysis of competition.NCAA.Basketball.diunduh
dari.www.google.search.com//http.hooptactic.com1980)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar