KITA HANYA BISA BELAJAR DAN TERUS BELAJAR UNTUK SESUATU HAL...................USAHA DAN DOA TENTUNYA KAWAN
serba serbu dan serbi
son
belajar untuk meraih miimpi...
wen assallamualaikum..
Senin, 03 Mei 2010
KLASIFIKASI KETERAMPILAN GERAK
Taksonomi keterampilan gerak dengan mengacu pada dua dimensi merupakan alat yang paling komprehensif untuk mengkelompokkan ketempilan gerak. Beragam skema telah ada untuk mengkelompokkan keterampilan-keterampilan gerak. Secara tradisional sebagian besar skema yang ada mengacu pada satu aspek keterampilan gerak dengan mencakup spectrum yang luas.
Skema Pertama Dimensional
Ada empat langkah pengelompokkan ketempilan gerak berdasarkan dimensi pertama ini yang cukup lama bertahan dimasa lalu. Masing-masing tipe gerak tersebut akan dibahas secara lebih detail.
Aspek-aspek Gerak Tubuh (Ukuran dan besaran gerak)
Terdapat dua tipe gerak berdasarkan ukuran otot yang telibat dalam terjadinya gerak yaitu: Gross motor skills: menggunakan beberapa otot besar untuk melakukan gerak seperti lari, lompat, melempar dan menangkap, dll Fine motor skills: menggunakan beberapa otot yang relatif kecil untuk melakukan gerak seperti menulis, mengetik, berlutut, melukis, dll.
Aspek-aspek Gerak Temporal (rangkaian waktu ketika pergerakan terjadi)
Ada 3 jenis gerak berdasarkan rangkaian waktu terjadinya gerak. Discrete motor skills: memiliki kepastian pada awal dan akhir seperti memukul bola yang berputar, flipping a switch. Serial motor skills:rangkaian keterampila discrete dalam keberhasilan yang rapid seperti mengdribling bola basket, membuka kunci loker, dll Continuous motor skills: menempilkan gerak secara berulang dengan rentang waktu yang arbitrer seperti mengayuh sepeda, berenang, memainkan biola, dll
Aspek-aspek Gerak Evironmental ( konteks dimana gerak terjadi)
Pola fundamental konteksi gerak terdiri atas dua bidang: Open motor skills: terjadi dalam keadaan lingkungan yang tidak dapat diprediksi dan berubah secara konstan seperi bergulat, menangkap bola yang terbang, kebanyakan game di computer. Closed motor skills: terjadi dalam keadaan lingkungan yang tidak berubah secara stabil seperti proses kata-kata dalam computer, memasukkan bola golf.
Aspek-aspek Gerak fungsional (tujuan dari gerak)
Berdasarkan tujuannya, gerak dibagi menjadi 3. Tujuan Stabilitas: menekankan pada perolehan dan mempertahankan keseimbangan baik itu dalam situasi gerak statis ataupun dinamis seperti duduk, berdiri, berdiri pada satu kaki, dll. Tujuan lokomotor: pergerakan tubuh dari satu titik ke titik yang lain melalui aspek ruang/jarak seperli melakukan lompatan tinggi, lari, dll. Tujuan manipulatif: melakukan tekanan pada suatu objek atau menerima tekanan dari objek seperti memukul, berlutut, bermain sepak bola, dll.
Skema Kedua Dimensional
Ada dua model dimensi untuk mengelompokkan gerak dipandang sebagai konsep yang komprehensif dalam membahas gerak manusia dimana model ini memandang gerak yang terjadi baik itu dari umum ke spesifik maupun dari spesifik ke umum. Gentile (2000) dan Gallaheu (1972) adalah tokoh yang mengajukan model skema dua dimensi dalam keterampilan gerak.
Model Kedua Dimensional Dari Gentile
Model ini mengangkat dua skema dimensi yaitu (1) konteks lingkungan dimana tugas gerak terjadi. Konteks lingkungan merujuk pada terciptanya keadaan regulatory baik itu secara stationary maupun motion,dan juga baik itu memiliki intertrial variability ataupun tidak. Ia beranggapan bahwa jika kondisi regulatory selama melakukan gerak bersifat stationary maupun motion maka konteks lingkungan tidak berubah sehingga berpotensi memunculkan intertribal variability ataupun tidak. (2) Fungsi Intended dari tugas gerak mengklasifikasi orientasi gerak berdasarkan fungsi stabilitas baik itu dengan atau tanpa manipulasi dan fungsi lokomosi naik itu dengan atau tanpa manipulasi.
Skema Kedua Dimensional Dari Gallahue
Model ini mendeskripsikan perkembangan motorik yang menekankan pada (1) fungsi intended tugas gerak seperti yang dikategorikan dalam kategori gerak untuk stabilitas, lokomosi dan manipulasi. (2) fase-fase perkembangan motorik yang ditampilkan dengan istilah fase reflexive (gerak-gerak yang terkontrol secara subkortikal), rudimentary (gerak yang secara tipikal berkuasa selama melakunan gerak infasi), fundamental ( gerak gross motor yang biasa dilakukan sehari-hari dan utamanya dominan dimasa kanak-kanan) dan fase gerak yang terspesifik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar