1.
SISTEM
LATIHAN
Sistem adalah suatu ide, teori,dan
spekulasi yang tersusun dan terorganisir sesuai dengan metoda. Kemunculan suatu
sistem adalah berdasarkan temuan ilmiah ditambah dengan pengalaman praktis yang
terakumulasi. Sebuah sistem tidak bisa langsung diambil dan digunakan begitu
saja, walaupun itu bisa bermanfaat untuk mengkaji sebuah sistem yang telah ada
sebelumnya dalam menghasilkan sistem yang baru. Dalam menciptakan atau
menghasilkan sistem yang lebih baik maka kita harus senantiasa meninjau ulang
masyarakat secra umum serta latar belakang budaya yang ada.
Menurut Bonderchuck sistem pelatihan
didasari dengan mengamati, 2) menentukan struktur dari sebuah sistem tersebut,
3) memvalidasi keberhasilan atau efek yang dihasilkan dari sistem tersebut.
Untuk menemukan faktor – faktor
pembentukan sistem adalah dengan menentukan faktor utama dalam pengembangan
sebuah sistem. Faktor utama inilah yang akan menjadi dasar pondasi pengetahuan
utama yang akan mengacu pada teori dan metoda pelatihan, temuan ilmiah,
pengalaman berdasarkan pelatih terbaik, dan pendekatan yang digunakan oleh
negara lain. Setelah faktor utama untuk mencapai kesuksesan sistem pelatihan
telah ditetapkan, maka sistem pelatihan aktual mulai disusun, kerangka dasar
dan model baik itu jangka pendek maupun jangka panjang segera dibuat. Selain
Sistem tersebut harus bisa diaplikasikan oleh seluruh pelatih, juga harus bisa
cukup flexibel untuk pelatih dalam melengkapi struktur sistem tersebut
berdasarkan dari pengalaman mereka.
Para ilmuwan olahraga sangat berperan
penting dalam pembentukan sebuah sistem pelatihan. Berdasarkan penelitian –
penelitian yang telah diaplikasikan dalam meningkatkan dasar ilmu pengetahuan
sebuah sistem pelatihan selama masa penyusunan dan untuk masa akan datang.
Selain itu jug aperan ilmuwan olahraga juga diperlukan untuk membantu untuk
menghasilkan program monitoring dan proses mengidentifikasi bakat, pembentukan
teori pelatihan, dan menghasilkan metoda untuk mengatasi permasalahan kelelahan
dan tingkat stress.
Dan setelah sistem pelatihan tersebut
mulai digunakan, maka itu harus sesegera mungkin di evaluasi secara konstan
untuk mengkoreksi dan meningkatkan sistem tersebut agar lebih efektif dengan
beberapa modifikasi bila diperlukan.
Baik buruknya kualitas dari sebuah
sistem pelatihan sangat bergantung kepada faktor utama secara langsung maupun
faktor pendukung yang menunjangnya. Yang dimaksud faktor langsung adalah faktor
– faktor yang memiliki hubungan langsung terhadap proses pelatihan dan
evaluasi, misalnya yang termasuk dalam faktor pelatihan adalah sebuah
perencanaan yang matang, penguasaan teknik, ilmu pengetahuan yang memadai.
Begitu pula dengan proses evaluasi yang harus didukung dengan adanya
serangkaian test dan standar program, jurnal latihan, kontrol kesehatan, dan
lain lain. sedangkan yang dimaksud faktor
pendukung adalah faktor – faktor yang menunjang sebuah sistem pelatihan tanpa
adanya koneksi langsung seperti misalnya, faktor ekonomi, profesionalisme, dan
gaya hidup.
Perkembangan kualitas dari sebuah sistem
pelatihan merupakan inti dari proses pengoptimalisasian kapasitas dan performa para
atlet. Kualitas pelatihan tidak semata – mata hanya bertumpu pada kemampuan
seorang pelatih, tetapi juga proses interaksi beberapa faktor yang bisa memberi
dampak kepada performa atlit baik positif maupun negatif. Jadi singkatnya
kualitas pelatihan bergantung pada beberapa hal diantaranya, pengetahuan dan
kepribadian dari pelatih, sarana prasarana yang digunakan, bantuan dari ilmu
pengetahuan, dan adanya kompetisi. Dan dari seluruh masukan itu maka pelatihan
yang berkualitas akan menghasilkan output berupa performa atlet dan kemampuan
para atlet yang bisa menumbuhkan motivasi dengan prestasi yang dihasilkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar