Logika
Logika adalah jalan pikiran yang
masuk akal (Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:680). Logika disebut juga
sebagai penalaran. Menurut Salam (1997:140) penalaran adalah suatu proses
penemuan kebenaran, dan setiap jenis penalaran memiliki kriteria kebenarannya
masing-masing.
Penalaran
merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan
yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran, maka proses berpikir
itu harus dilakukan melalui suatu cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan
baru dianggap sahih (valid) kalau proses penarikan kesimpulan itu dilakukan
manurut cara tertentu tersebut. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika,
yang secara luas dapat didefinisikan sebagai “pengkajian untuk berpikir secara
sahih”. Terdapat bermacam-macam cara penarikan kesimpulan, namun untuk sesuai
dengan tujuan studi yang memusatkan diri kepada penalaran ilmiah, kita akan
melakukan penelaahan yang seksama hanya terhadap dua jenis cara penarikan
kesimpulan, yakni logika induktif dan logika deduktif. Logika
induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus
individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan di pihak
lain, kita mempunyai logika deduktif, yang membantu kita dalam menarik
kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus bersifat individual.
Jadi kebenaran suatu kesimpulan tergantung dari tiga hal
yakni kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor dan kebenaran pengambilan
kesimpulan. Sekiranya salah satu dari ketiga unsur tersebut adalah salah maka
kesimpulannya sudah pasti akan salah. Matematika adalah pengetahuan yang
disusun secara deduktif. Argumentasi matematika seperti a sama dengan b
dan bila b sama dengan c maka a sama dengan c merupakan
suatu penalaran deduktif. Kesimpulan yang berupa pengetahuan baru bahwa a sama
dengan c pada hakekatnya bukan merupakan pengetahuan baru dalam arti
yang sebenarnya, melainkan sekedar konsekuensi dari dua pengetahuan yang sudah
kita ketahui sebelumnya, yakni bahwa a sama dengan b dan b sama
dengan c. Kebenaran baru yang didapatkan lewat penalaran deduktif ini
dinamakan kebenaran tautologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar