belajar untuk meraih miimpi...

wen assallamualaikum..

Minggu, 11 April 2010

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA ANAK-ANAK DARI SUDUT PANDANG PSIKOMOTOR,KOGNITIF DAN AFEKTIF

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA
ANAK-ANAK DARI SUDUT PANDANG PSIKOMOTOR,KOGNITIF DAN AFEKTIF

Masa anak-anak dibagi di sini menjadi dua periode, periode pertama dinamakan periode masa anak-anak awal (anak kecil) dengan usia 2 sampai 6 tahun dan periode kedua masa anak-anak akhir (anak besar) dengan usia sekitar 6 tahun sampai 10 tahun. Dalam kesempatan ini kami akan membahas mengenai karakteristik di tinjau dari ranah kognitif, afektif dan perkembangan gerak pada anak yang masih kecil (usia 2 sampai 6 tahun) dan implikasi program perkembangan gerak serta daftar tipe karakteristik di tinjau dari ranah kognitif, afektif dan perkembangan gerak pada masa anak-anak besar (usia 6 sampai 10 tahun) dan implikasi program perkembangan geraka nak-

Karakteristik Masa Anak-anak (anak kecil) usia 2 Sampai 6 Tahun ditinjau dari Ranah Kognitif, Afektif, Perkembangan Gerak dan Implikasi Program Perkembangan Gerak


Perkembangan ranah afektif bisa dikatakan dramatis selama awal tahun masa anak-anak. Selama periode ini, anak dilibatkan di dalam kedua tugas baik itu tugas sosial dan emosional yang penting untuk perkembangkan inisiatif pada anak (prakarsa). Kebebasan dinyatakan melalui suatu ekspresi yang tumbuh dari kebebasan tidak dipengaruhi), yang bisa dilihat pada anak dengan kondisi senang untuk menjawab tidak kepada setiap pertanyaan secara langsung. Sebagai contoh, sekali pun seorang anak menginginkan untuk bermain di luar, anak laki-laki atau perempuan sering kali menolak satu ajakan untuk melakukan hal tersebut. Ini bisa dilihat sebagai satu ekspresi suatu perasaan yang baru dari kebebasan dan satu kemampuan untuk mengolah beberapa faktor di dalam lingkungan dibanding sebagai satu ekspresi penentangan saja. Suatu cara di mana untuk menghindari dengan reaksi otonomi secara alami dengan menyampaikan pertanyaan dengan cara lain "Apakah Anda ingin pergi ke luar?" untuk membentuk suatu statemen yang positif seperti "Mari bermain di luar" Dengan cara ini, anak tidak dihadapkan secara langsung dengan suatu pilihan yes-or-no. Bagaimanapun kepedulian harus diambil, untuk memberi situasi-situasi anak untuk lebih banyak mengekspresikan kebebasan mereka bersifat yang beralasan dan layak. Perkembangan perasaan/ pengertian dari prakarsa seorang anak dapat dilihat pada kecurigaan; keingin-tahuan, eksplorasi, dan perilaku yang sangat aktif. Anak-anak terlibat dalam pengalaman-pengalaman baru, seperti memanjat, melompat, berlari, dan melemparkan sesuatu, demi mereka sendiri dan untuk kegembiraan saja dan mengetahui apakah mereka mampu melakukan. Kegagalan untuk mengembangkan inisiatif/ prakarsa dan kebebasan memimpin memunculkan perasaan malu, tidak berharga, dan rasa bersalah. Penetapan dari suatu konsep diri yang stabil adalah yang penting kepada pengembangan ranah afektif pada seorang anak karena itu berpengaruh fungsi kognitif dan psikomotor.
Melalui perantara permainan, anak kecil mengembangkan suatu asas daya gerak yang luas, manipulatip, dan kemampuan-kemampuan stabilitas. Dengan suatu konsep diri yang positif dan yang stabil, keuntungan kontrol otot yang berlebih dapat terkendalli lebih lancar. Rasa takut, berhati-hati, dan terukur dalam bergerak pada anak usia 2 sampai 3 tahun secara berangsur-angsur akan memberikan rasa percaya diri, keinginan, sembrono dan sering juga pada anak usia 4-5 tahun. Imajinasi-imajinasi hidup memungkinkan anak dapat melakukan melompat dari "kemuliaan besar" memanjat "pegunungan tinggi " melompati "sungai-sungai deras" dan lari "lebih cepat" dari satu variasi yang dibagi-bagi dari "binatang buas liar."
Anak-anak usia pra-sekolah dengan cepat mengembangkan gerak dasar mereka. Mereka sedang menunjukkan jati diri mereka, mengembangkan kemampuan-kemampuan mereka, dan menguji batas-batas seperti juga batas-batas keluarga mereka dan yang di sekitar mereka. Singkatnya, mereka sedang menuju ke luar ke dalam dunia yang lebih kompleks dan banyak cara-cara yang lebih baik. Pegurus anak harus memahami karakteristik-karakteristik perkembangan anak pra-sekolah, batasan-batasan mereka, dan potensi-potensi mereka. Hanya dengan cara ini kita dapat secara efektif memperoleh pengalaman-pengalaman struktur perkembangan yang dapat menggambarkan kebutuhan-kebutuhan dan minat anak-anak dan pada tingkat kemampuan mereka.

Karakteristik-karakteristik perkembangan berikut dapat diwakili menunjukkan suatu perpaduan dari sebuah sumber yang luas dan diperkenalkan di sini untuk menyediakan suatu pandangan yang lebih lengkap secara keseluruhan kondisi anak selama awal tahun masa anak sangat luas
1. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Gerak
1. Anak laki-laki dan perempuan yang memiliki tinggi badan dari sekitar 33 sampai 47 inchies (83,8-119,4 cm) dan yang memiliki berat badan 25 sampai 53 pounds (11,3-24,0 kg)
2. Kemampuan-kemampuan gerak perseptual dengan cepat mengalami perkembangan, tetapi sering kali terjadi ketidakstabilan di dalam tubuh, kesadaran yang berhubungan dengan arah, dan kesadaran ruang
3. Pada akhir peride ini pengendalian kantung kemih (buang air kecil) dan kontrol isi perut (buang air besar) secara umum telah terkontrol, tetapi kesalahan-kesalahan masih sering terjadi,
4. Anak-anak selama periode ini dengan cepat mengembangkan kemampuan-kemampuan gerakan pokok di dalam berbagai macam keterampilan-keterampilan gerak. Gerakan-gerakan dari dua belah pihak seperti melompati (skiping), bagaimanapun juga sering kali mendapatkan lebih banyak kesukaran dibanding gerakan-gerakan yang secara sepihak.
5. Anak-anak memiliki sifat aktif dan energik, dan akan sering kali agak berlari pada saat berjalan, tetapi mereka masih membutuhkan waktu istirahat pendek dan sering pada tiap periode
6. Perkembangan kemampuan-kemampuan gerak pada anak-anak itu sedang mulai belajar bagaimana cara berpakaian sendiri, tetapi mereka masih memerlukan arahan, bantuan, dan mengkaitkan/ mengikatkan ikatan-ikatan pada pakaiannya.
7. Fungsi dan proses-proses dalam tubuh menjadi baik/ teratur. Keadaan fisiologis pada kondisi yang homeostasis (stabil) menjadi lebih baik.
8. Anak laki-laki dan perempuan memiliki bangunan/ struktur tubuh yang sama. Dilihat dari belakang pada anak laki-laki dan perempuan tidak terlihat ada perbedaan pada susunannya (strukturnya).
9. Kontrol gerak yang halus tidak secara penuh dibentuk, meskipun kontrol gerak kasar mengalami perkembangkan dengan cepat.
10. Mata secara umum tidak siap untuk dapat bekerja pada periode yang diperluas untuk melihat yang jauh.
2. Karakteristik Perkembangan ditinjau dari Ranah Kognitif
1. Ada kemampuan yang meningkat terus menerus untuk menyatakan pemikiran dan gagasan-gagasan secara lisan.
2. Suatu imajinasi yang luar biasa dengan sedikit konsentrasi memungkinkan meniru dari tindakan-tindakan dan lambang untuk ketelitian atau peruntunan yang sesuai dengan kejadian.
3. Ada penyelidikan dan penemuan yang kelanjut dari lambang yang baru yang mempunyai satu acuan pribadi.
4. "bagaimana" dan "mengapa" setiap tindakan yang dilakukan peserta didik (anak) dalam proses belajar melalui permainan harus selalu tetap dilakukan.
5. Ini adalah suatu tahap fase perkembangan sebelum cara kerja, menghasilkan masa transisi dari diri sendiri memuaskan perilaku sampai asas memasyarakatkan perilaku-perilaku..

3. Karakteristik Perkembangan ditinjau dari Ranah Afektif
1. Selama tahap ini anak-anak bersifat egosentris dan berasumsi bahwa setiap orang berpikir mengenai cara yang mereka kerjakan. Sebagai hasilnya, mereka sering kali sepertinya suka ribut dan segan untuk berbagi dan bergaul akrab dengan yang lain.
2. Mereka sering merasa takut dengan situasi baru, malu-malu dan enggan untuk meninggalkan keadaan yang sudah terbiasa.
3. Mereka sedang belajar untuk mengetahui yang benar dari kesalahan dan sedang mulai mengembangkan kata hati.
4. Usia 2 dan 4 tahun, anak-anak sering dilihat memiliki sifat tidak beraturan dan yang tidak lazim di dalam perilaku mereka, sedangkan mereka yang berusia 3 dan 5 tahun sering dipandang sebagai yang stabil dan menyesuaikan diri di dalam perilaku mereka.
5. Konsep diri adalah berkembang dengan cepat. Bimbingan yang bijaksana, pengalaman yang berorientasi sukses, dan terutama penguatan positif penting selama tahun ini.
4. Pelaksanaan untuk Program Perkembangan Gerak
1. Banyak peluang untuk permainan gerak kasar yang harus yang ditawarkan di dalamnya di buat ada yang tidak diarahkan dan yang diarahkan.
2. Pengalaman gerak perlu menelusuri tekanan gerakan dan memecahkan masalah.aktivitas untuk memaksimalkan kreativitas dan keinginan anak dalam menjelajah.
3. Program pendidikan gerakan perlu termasuk banyak dari penguatan yang positif untuk mendorong penetapan dari suatu konsep diri yang sehat dan untuk mengurangi takut akan kegagalan.
4. Tekanan harus ditempatkan pada pengembangkan berbagai macam gerak dasar lokomotor, manipulatif, dan kemampuan-kemampuan kesimbangan, secara bertahap dari sederhana ke kompleks sampai anak menjadi "siap."
5. Minat dan kemampuan-kemampuan anak laki-laki dan anak perempuan bersifat sebangun, selama periode ini tidak dibutuhkan aktivitas yang terpisah.
6. Banyak model aktivitas yang dirancang secara rinci yang diperlukan untuk meningkatkan fungsi gerak perseptual bersifat.
7. Daya imajinasi anak yang besar harus dimanfaatkan untuk berbagai macam aktivitas, termasuk drama dan perumpamaan.
8. Oleh karena anak-anak sering kali canggung dan gerakan-gerakan tidak efisien, yang pasti untuk mencocokkan gerakan melalui taraf kematangan mereka.
9. Menyediakan berbagai macam aktivitas yang banyak memerlukan penanganan obyek dan koordinasi mata dan tangan.
10. Mulai untuk memadukan aktivitas yang melibatkan dua sisi bersamamaan (kanan-kiri) dan aktivitas satu sisi, seperti mencongklang (berlari kencang) dan skipping, setelah gerakan-gerakan yang secara sepihak seperti loncat telah cukup baik dibentuk/ mapan.
11. Dorongan pada anak-anak untuk membantu agar tidak diperdaya kecenderungan untuk bersifat malu dan malu mengambil satu bagian untuk aktif di dalam program pendidikan gerak untuk "mempertunjukkan" dan "mengesankan" orang lain apa yang mereka dapat lakukan.
12. Aktivitas perlu penekanan pada bagian lengan, bahu, dan melibatkan tubuh bagian atas.
13. Tanpa menekankan melakukan koreksi gerakan pada suatu cakupan luas dari gerakan-gerakan pokok adalah tujuan yang utama, tanpa penekanan pada standar-standar kerja.
14. Jangan menekankan koordinasi bersama antara kecepatan dan ketangkasan.
15. Kebiasaan-kebiasaan lemah dimulai dengan penampilan sedang. Kuatkan penampilan yang baik dengan perkataan-perkataan yang positif.
16. Sediakan akses menyenangkan pada fasilitas-fasilitas kamar kecil dan beri dorongan kepada anak-anak untuk dapat menerima tanggung jawab dan rasa memiliki.
17. Memperhatikan perbedaan-perbedaan tiap individu dan mempertimbangan kemajuan anak pada daftar mereka sendiri-sendiri.
18. Tetapkan patokan-patokan untuk perilaku yang bias mereka diterima dan mentaati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar