Pada
Januari 1992, Journal of Physical
Education Recreation and Dance (JOPERD) memusatkan fiturnya pada Spektrum
Gaya Mengajar: Ulang Tahun Perak Pendidikan Jasmani. Itu memang merupakan
perayaan untuk saya dan untuk banyak rekan disini dan juga rekan-rekan diluar
negeri yang telah mempelajari Spektrum, bereksperimen dengan penggunaannya, dan
berkontribusi besar terhadap perkembangan dan penyebarluasannya.
Saya sering ditanya mengenai asal
mula ide ini, motivasi membangun konsep yang menawarkan paradigma berbeda untuk
teori dan praktek mengajar. Saya membuka diri – pada publikasi edisi keempat –
untuk membicarakan tinjauan masa lalu berkenaan dengan asal mula ide Spektrum
ini.
Saya mengajar di Universitas Rutgers
ketika ide Spektrum itu muncul, mempresentasikan ide, gagasan, teknik, dan
pengalaman mengajar tersebut kepada
mahasiswa saya.
Suatu hari, seorang mahasiswa
mendekati saya dan berkata: “Saya ingin berbicara dengan Anda mengenai yang
Anda ajarkan kepada kami.” “Silakan,” Saya menjawab. “Ada apa?” Setelah jeda
sebentar, mahasiswa tersebut berkata: “Saya tidak bisa menjadi Anda!” “Terima
kasih,” Respon saya dan mulai berjalan menjauh. “Selain itu,” mahasiswa
tersebut berkata “Saya tidak ingin menjadi seperti Anda.” Saya cukup terkejut.
Saya marah. Butuh waktu untuk pulih dari keadaan tersebut, namun pernyataan itu
tetap menggerogoti pikiran saya. Apakah itu yang saya lakukan kepada murid
saya? Apakah saya membebani mahasiswa saya dengan ide tersebut? Apakah saya
menuntut mereka untuk menjadi saya? Saat itu memang merupakan sebuah momentum
pencerahan. Saya menyadari bahwa pengalaman dan keunikan itu adalah milik saya
– hanya milik sya. Saya menyadari bahwa semua itu merupakan bagian dari cerita
mengajar saya. Namun, bagaimana dengan yang lainnya? Saya terus bertanya pada
diri sendiri: Apa dasar pengetahuan dari pengajaran diluar dari keunikan
tingkah laku saya? Apakah ada kemungkinan seperti itu? Apakah mungkin untuk
mendidentifikasi kerangka, model, teori, yang mencakup pilihan-plihan yang ada
dalam pengajaran, atau yang mencakup pilihan masa depan?
Jelas bagi saya bahwa pengajaran
yang sembarangan, gagasan yang berantakan, ide yang terpisah-pisah, dan teknik
yang terisolasi tidak akan membentuk sebuah kerangka terpadu yang dapat berguna
sebagai sebuah panduan yang luas dan terintegrasi untuk mengajar calon guru.
Maka dari itu, pencarian sebuah struktur pengajaran yang universal dimulai.
“Teori Kesatuan” merupakan sebuah
pencarian yang akan menunjukkan dan menjelaskan hubungan antara perilaku
mengajar dan belajar yang telah direncanakan. Teori ini adalah teori yang akan
mengidentifikasi konsistensi struktur pilihan perilaku mengajar dan belajar.
Pencarian ini dapat dilakukan terhadap prinsip kesatuan tunggal yang berlaku
untuk semua jenis pengajaran – oleh karena itu, identifikasi kaidahnya adalah:
Perilaku mengajar sebuah rantai pengambilan keputusan. Pernyataan ini –
sederhana dan universal – membawa kita kepada pengetahuan mendalam dan temuan
dari Anatomi dari Segala Gaya. Anatomi, sebuah struktur universal yang
mengidentifikasi penentuan kategori yang dibuat pada setiap kesempatan belajar
mengajar, membuka gerbang identifikasi sistematik dan deskripsi dari gaya
mengajar tiap individu.
Anatomi bermanfaat sebagai pedoman
konstruksi dari tiap gaya dan dan aliran pemikiran logis dari gaya satu ke gaya
lainnya, demikianlah penemuan dari Spektrum
Gaya Mengajar.
Setiap gaya mendeskripsikan peran
spesifik guru, siswa, dan hubungan diantara keduanya. Hubungan ini merupakan
kunci pengetahuan dari fungsi setiap gaya, proses dari gaya, dan tujuan yang
dicapainya. Tanpa menghiraukan kegiatan yang disukai atau desain kurikulum
(misalnya, senam, fitness, permainan, petualangan diluar, olahraga air,
olahraga lapangan dan lintasan, dsb), pemilihan gaya mengajar ditentukan oleh
apa yang kita ingin capai pada episode tertentu, apakah ranah tujuannya unjuk
kerja, social, afektif, kognitif, atau gabungan.
Percobaan yang dilakukan
bertahun-tahun oleh rekan saya telah digunakan di Amerka Serikat dan dibanyak
Negara lainnya yang setia kontribusinya kepada ide, teori, dan praktek dari
Spektrum. Misalnya – Rudy dan Sue Muller, Michael Goldberger, Don Franks,
Philip Gerney, Arnold Dert, Don Morn, Jim Stiehl, dan Frank Doto dari Amerika
Serikat; Wally Mellor dari Kanada; Rise Telama dari Finlandia; Peter Hill dari
Skotlandia: Francisco carrera Da Costa dari Portugal; Lubos Dobry dari Republik
Ceko; Dircema Krug dari Brazil; Carlos Ven Guardia dari Venexuela; Marta Picado
daro Kosta Rika; dan Santo Berrocal Guardia dari Spanyol. Saya ingin
mengucapkan terima kasih untuk rekan penulis saya, Sara Ashworth.
Muska mosston...............................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar