TEKNOLOGI
Media merupakan bahan untuk
menyampaikan informasi, baik perangkat keras atau perangkat lunaknya. Dengan media,
dapatlah disampaikan berbagai pesan yang
diperuntukkan kebutuhan manusia itu sendiri salah satu contoh pesan yang
mengandung nilai pendidikan.
Dalam penyampaian pesan yang
dilakukan melalui media seperti televisi, terkadang telah melanggar atau tidak
lagi mempergunakan etika yang ada. Pesan tersebut menjadi pesan yang kesannya
mengandung unsur negatif, sehingga baik
secara sadar atau tidak sadar telah menanamkan karakter manusia. Sebab pesan
yang disampaikan tersebut, tidak hanya dilihat oleh orang dewasa yang mungkin
dapat memisahkan antara yang baik dengan yang buruk. Tetapi jika hal ini
dilihat oleh anak-anak dibawah umur, tentunya akan menjadi sesuatu yang
mendarah daging, dan terakhir terbawa hingga dewasa.
Dalam berkomunikasi, tidak akan
terlepas dari suatu ekologi tertentu. Sehingga suatu pesan yang disampaikan
media tersebut berpengaruh terhadap masyarakat tertentu.
Ekologi adalah suatu ilmu yang
mengkaji hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Organisme dapat berarti mahluk hidup dan dapat pula
berarti suatu unsur-unsur yang rumit. Jadi ekologi merupakan seperangkat ilmu
yang mengkaji tentang hubungan antara suatu organisme dengan lingkungannya,
baik mahluk hidup seperti manusia, hewan dan lainnya. Kemudian bagaimana
tinggkat hubunganny tersebut sehingga mengandung unsur yang positif. Tetapi terkadang
nilai-nilai negatif yang merugikan suatu ekologi tertentu.
Sedangkan ekologi media komunokasi
dapat diartikan sebagai hubungan antara orang dengan lingkungan media dan dapat
pula berarti hubungan antara media sebagai suatu sistem dengan lingkungannya.
Peran media komunikasi ternyata
sangatlah penting bagi kehidupan manusia, sebagai contoh mereka yang
menginginkan suatu informasi yang up to date, melalui media seperti televisi
akan membantu sekali. Atau contoh lain ingin menyaksikan siaran langsung rapat
di kantor DPR atau contoh lain. Hanya dengan media televisi dapat kita langsung
melihat dan mendengar kejadian di suatu daerah tertentu. Informasi yang terkini
juga dapat diperoleh secara cepat, seperti hasil penelitian atau ilmu
pengetahuan lainnya.
Kemudia contoh lain seperti telepon,
internet, disaat ini merupakan suatu kebutuhan yang sangat besar bagi
kehidupan, malahan kita juga merasakan secara langsung dalam kehidupan
sehari-hari.
Dengan demikian begitu pentingnya
peran media komunikasi dalam kehidupan manusia dalam berhubungan dengan
lingkungannya. Wawasan manusia juga tergantung pada bagaimana ia berupaya untuk
mendapatkan informasi secepatnya, dan kemudia dapat berinteraksi dengan manusia
lain untuk berdiskusi atau apapun jenisnya.
Media elektronik telah menciptakan
suatu keadaan yang global, dimana semua
manusia dipenjuru dunia tidak terlaihat lagi dinding pemisah antara keduannya,
baik dalam bentuk kebudayaan, seni, olahraga dan lain-lain. Televisi merupakan
sarana yang amat penting dalam memperlihatkan dan mempertontonkan apapun
keadaan dan kejadian secara nyata dan aktual. Sehingga media ini memungkinkan
manusia diseluruh penjuru dunia seperti tidak ada pemisah atau dalam satu
kesatuan. Atau dunia kelihatan menyusut disebabkan jangkauan televisi dan alat
elektronik lainnya yang berfungsi sebagai media.
Jika kemauan manusia untuk
memanfaatkan media begitu tinggi kelihatannya intensitas rendah demikian
sebaliknya. Itu berarti penyampaian pesan yang dilakukan media haruslah
memiliki aturan yang kuat dalam etika berkomunikasi.
Etika adalah disiplin keilmuan yang
membehas nilai-nilai ddan pembenarannya. Etika meliputi semua tindak tanduk
yang dapat diterima baik secara universal maupun dalam suatu budaya tertentu.
Etika mempersoalkan baik dadn buruk, benar atau salah, susila atau tidak susila.
Etika hendaknya senantiasa menjadi pegangan dalam aspek pergaulan, hidup kita,
termasuk dalam penggunaan media komunikasi.
Dalam menyampaikan suatu informasi
melalui media komunikasi hendaknya menggunakan suatu norma-norma seperti agama,
adat istiadat yang berlaku disuatu daerah tertentu, tidak menunjukkan suatu informasi
yang dapat merusak karakter berbangsa atau berbudaya.
Dalam penyampaian pesan yang
disampaikan melalui media komunikasi pada umumnya dapat digambarkan pada Constructed Reality (bumbu-bumbu/dibuat-buat) yang didasarkan oleh
bahan baku (Realita). Kemudian
proses akhinya dalah Perceived Reality (Tanggapan
terhadap suatu pesan). Bagaimana proses pesan yang disampaikan pada hakekatnya
untuk menyampaikan realita, tetapi terkadang bumbu-bumbu yang disampaikan malah
dapat memudarkan makna realita, jika prosesnya tidak mengikuti etika dalam
menggunakan media komunikasi.
EKOLOGI DAN ETIKA
DALAM PENGEMBANGAN DAN
PEMANFAATAN
MEDIA KOMUNIKASI
Ekologi
adalah ilmu yang mengkaji tentang hubungan antara organisme dengan
lingkungannya. Organisme dapat berarti mahluk hidup, dan dapat pula berarti
susunan sistem dengan unsur-unsur yang rumit. Sedangkan ekologi media
komunikasi dengan demikian dapat diartikan sebagai hubungan antara orang dengan
lingkungan media, dan dapat pula berarti hubungan antara media sebagai suatu
sistem dengan lingkungannya.
Penting
tidaknya hubungan antara manusia dengan media tergantung pada kemauan seseorang
dalam memaknai penting atau tidaknya informasi tersebut bagai dirinya. Tetapi
disisi lain, media menjadi suatu yang amat penting baginya, bila ada suatu yang
amat penting pula manfaat yang akan didapatnya. Sebagai contoh, seorang petani
akan merasa penting mendapatkan informasi tentang manfaat pupuk terhadap
tumbuhan, sehingga hal ini sangat penting baginya untuk meningkatkan
produktifitas hasil panen, tetapi ia tak akan merasakan bahwa informasi tentang
adanya suatu pameran kesenian tertentu yang menurut baginya tidak bermanfaat.
Kualitas
media komunikasi akan terlihat pada kebutuhan yang akan tumbah dalam diri
pribadi. Jika demikian apakah terdapat suatu hubungan yang jelas antara orang
dengan media?
Pada
awalnya media diciptakan atau dibuat untuk menyampaikan suatu pesan atau
informasi yang tentunya sangat penting bagai kehidupan manusia itu sendiri.
Media tersebut dapat berupa televisi, radio, telephon, suratkabar dan
lain-lain. Pesan yang disampaikan menggunakan alat bantu yang biasa kita sebut
dengan media. Jadi media tidak pernah meminta dibuat, melainkan dibuat manusia
untuk kebutuhan manusia itu sendiri.
Awalnya
pesan yang disampaikan mengandung unsur-unsur positif yng sangat berguna bagi
manusia. Pesan yang disampaiakan berdasarkan kenyataan (realita). Dalam menyampaikan
pesan tersebut dibumbui dengan suatu kegiatan yang meskinya tidak memudarkan
hakekat pesan yang akan disampaikan. Tetapai terkadang menjadi suatu yang dapat
menimbulkan imej yang negatif, sehingga timbul pula tanggapan-tanggapan yang
beraneka ragam, sehingga pesan tersebut tersebut tidak menjadi suatu pesan yang
original.
Perkembangan
media elektronik sangat penting dalam kehidupan manusia. Kasus dan informasi
menduniapun akan menjadi suatu yang tidak terasa jauh. Sehingga manusia
merupakan sesuatu yang tidak memiliki batas antara satu ekologi dengan ekologi
lainnya. Media televisi dapat merubah pola pikir manusia, karakter manusia,
budaya, sosial diakibatkan penyaiaran atau pesan yang diterima. Dalam
penyampaian pesan tersebut harus memiliki etika dalam berkomunikasi melalui
media.
Etika
adalah disiplin keilmuan yang membahas nilai-nilai dan pembenaran terhadap
suatu objek. Etika meliputi semua tindak tanduk yang dapat diterima baik secara
universal maupun dalam suatu budaya tertentu. Etika mempersoalkan “baik dan
buruk”, “benar dan salah”, dan/atau “susila atau tidak susila”. Etika hendaknya
senantiasa menjadi pegangan dalam aspek pergaulan hidup kita, termasuk dalam
penggunaan media.
Kalau
kita lihat penyiaran televisi di Indonesai khususnya, sebahagian tidak
mengindahkan etika berkomunikasi, yang penting dibenaknya adalah bagaimana
dapat meraup uang sebesar-besarnya. Sehingga kondisi ini dapat memungkinkan
dapat merubah anak bangsa yang tidak beradap, tidak berbudi pekerti yang baik.
Pengaruh budaya barat yang disampaikan melalui media, jika tidak difilter akan
merubah kehidupan sosial dan budaya di Indonesia. Ini harus mendapatkan
perhatian oleh pemerintah agar menanamkan etika berkomunikasi dalam hak guna
penyiaran televisi di Indonesia.
Dalam
penyampaian pesan yang dilakukan melalui media seperti televisi, terkadang
telah melanggar atau tidak lagi mempergunakan etika yang ada. Pesan tersebut
menjadi pesan yang kesannya mengandung
unsur negatif, sehingga baik secara sadar atau tidak sadar telah
menanamkan karakter manusia. Sebab pesan yang disampaikan tersebut, tidak hanya
dilihat oleh orang dewasa yang mungkin dapat memisahkan antara yang baik dengan
yang buruk. Tetapi jika hal ini dilihat oleh anak-anak dibawah umur, tentunya
akan menjadi sesuatu yang mendarah daging, dan terakhir terbawa hingga dewasa.
Dalam
berkomunikasi, tidak akan terlepas dari suatu ekologi tertentu. Sehingga suatu
pesan yang disampaikan media tersebut berpengaruh terhadap masyarakat tertentu.
Ekologi
adalah suatu ilmu yang mengkaji hubungan antara organisme dengan lingkungannya.
Organisme dapat berarti mahluk hidup dan
dapat pula berarti suatu unsur-unsur yang rumit. Jadi ekologi merupakan
seperangkat ilmu yang mengkaji tentang hubungan antara suatu organisme dengan
lingkungannya, baik mahluk hidup seperti manusia, hewan dan lainnya. Kemudian
bagaimana tinggkat hubunganny tersebut sehingga mengandung unsur yang positif.
Tetapi terkadang nilai-nilai negatif yang merugikan suatu ekologi tertentu.
Sedangkan
ekologi media komunokasi dapat diartikan sebagai hubungan antara orang dengan
lingkungan media dan dapat pula berarti hubungan antara media sebagai suatu
sistem dengan lingkungannya.
Peran
media komunikasi ternyata sangatlah penting bagi kehidupan manusia, sebagai
contoh mereka yang menginginkan suatu informasi yang up to date, melalui media
seperti televisi akan membantu sekali. Atau contoh lain ingin menyaksikan
siaran langsung rapat di kantor DPR atau contoh lain. Hanya dengan media
televisi dapat kita langsung melihat dan mendengar kejadian di suatu daerah
tertentu. Informasi yang terkini juga dapat diperoleh secara cepat, seperti
hasil penelitian atau ilmu pengetahuan lainnya.
Kemudia
contoh lain seperti telepon, internet, disaat ini merupakan suatu kebutuhan
yang sangat besar bagi kehidupan, malahan kita juga merasakan secara langsung
dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan
demikian begitu pentingnya peran media komunikasi dalam kehidupan manusia dalam
berhubungan dengan lingkungannya. Wawasan manusia juga tergantung pada
bagaimana ia berupaya untuk mendapatkan informasi secepatnya, dan kemudia dapat
berinteraksi dengan manusia lain untuk berdiskusi atau apapun jenisnya.
Media
elektronik telah menciptakan suatu keadaan
yang global, dimana semua manusia dipenjuru dunia tidak terlaihat lagi
dinding pemisah antara keduannya, baik dalam bentuk kebudayaan, seni, olahraga
dan lain-lain. Televisi merupakan sarana yang amat penting dalam memperlihatkan
dan mempertontonkan apapun keadaan dan kejadian secara nyata dan aktual.
Sehingga media ini memungkinkan manusia diseluruh penjuru dunia seperti tidak
ada pemisah atau dalam satu kesatuan. Atau dunia kelihatan menyusut disebabkan
jangkauan televisi dan alat elektronik lainnya yang berfungsi sebagai media.
Jika
kemauan manusia untuk memanfaatkan media begitu tinggi kelihatannya intensitas
rendah demikian sebaliknya. Itu berarti penyampaian pesan yang dilakukan media
haruslah memiliki aturan yang kuat dalam etika berkomunikasi.
Etika
adalah disiplin keilmuan yang membehas nilai-nilai ddan pembenarannya. Etika
meliputi semua tindak tanduk yang dapat diterima baik secara universal maupun
dalam suatu budaya tertentu. Etika mempersoalkan baik dadn buruk, benar atau
salah, susila atau tidak susila. Etika hendaknya senantiasa menjadi pegangan
dalam aspek pergaulan, hidup kita, termasuk dalam penggunaan media komunikasi.
Dalam
menyampaikan suatu informasi melalui media komunikasi hendaknya menggunakan
suatu norma-norma seperti agama, adat istiadat yang berlaku disuatu daerah
tertentu, tidak menunjukkan suatu informasi yang dapat merusak karakter
berbangsa atau berbudaya.
Dalam
penyampaian pesan yang disampaikan melalui media komunikasi pada umumnya dapat digambarkan pada Constructed Reality (bumbu-bumbu/dibuat-buat) yang didasarkan oleh
bahan baku (Realita). Kemudian
proses akhinya dalah Perceived Reality (Tanggapan
terhadap suatu pesan). Bagaimana proses pesan yang disampaikan pada hakekatnya
untuk menyampaikan realita, tetapi terkadang bumbu-bumbu yang disampaikan malah
dapat memudarkan makna realita, jika prosesnya tidak mengikuti etika dalam
menggunakan media komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar